Rentan, Pekerja Pabrik Jadi Sasaran Sosialisasi AIDS

Senin 04-12-2017,08:00 WIB

PURBALINGGA - Pekerja di sejumlah pabrik di Kabupaten Purbalingga, menjadi sasaran sosialisasi HIV/AIDS, yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Purbalingga, Sabtu (2/12). Sosialisasi dilakukan di dua pabrik, yakni PT Boyang Industrial dan PT Tiga Putra Gemuruh Padamara. Sosialisasi tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon. Hal itu, dilakukan karena berdasarkan data secara nasional pekerja pabrik merupakan salah satu yang paling rentan terinfeksi HIV (Human Immunodefficiency Virus). Tingkat kerawanan pekerja pabrik berada tepat di atas ibu rumah tangga yang suaminya lebih dulu terkena virus penyebab Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Wakil bupati mengatakan, spsialisasi HIV/ADIS tersebut dilakukan untuk memberi edukasi kepada masyarakat mengenai AIDS. "Banyak orang yang belum mengerti tentang AIDS. Selain itu banyak dari masyarakat yang mengucilkan Orang Dengan HIV AIDS AIDS(ODHA) dan ini harus diedukasi agar masyarakat tidak menjauhi para penderita,” jelasnya disela-sela sosialisasi. Dia menambahkan, dua pabrik tersebut menjadi sasaran sosialisasi karena tidak libur di hari sabtu. Selain itu, jumlah karyawan yang mencapai ribuan dianggap akan efektif untuk memberikan penyuluhan AIDS. Menurutnya, dengan jumlah pekerja yang tidak sedikit tersebut langkah preventif atas penyebaran AIDS yang dilakukan Pemkab Purbalingga bersama dengan Dinas Kesebahatan Kabupaten dan KPAD sangatlah bermanfaat. Sekretaris KPAD Kabupaten Purbalingga Heni Ruslanto mengatakan, selama ini warga takut untuk melakukan cek kesehatan khususnya AIDS. “Masyarakat harus diedukasi menegnai AIDS. Bisa saja terlihat sehat namun sebenarnya terkena virus HIV yang selanjutnya akan menjadi AIDS. Masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan screening karena mencegah itu lebih baik,” jelasnya. Dia menambahkan, ibu hamil pada trimester pertama juga harus melakukan cek dini terhadap AIDS. Hal itu diperlukan agar bayi yang ibunya terinfeksi virus HIV bisa tertolong. Dia menambahkan gejala AIDS muncul secara tiba-tiba seperti sariawan berkepanjangan, flu berkepanjangan serta daya tahan tubuh yang rentan. “Jika sudah stadium lanjut, maka itu sudah AIDS. Sebenarnya orang yang terinfeksi HIV bisa mengonsumsi obat seumur hidup agar virus HIV ‘tidur’. Masyarakat tidak perlu takut cek lab dan mereka harus punya slogan SAYA BERANI SAYA SEHAT,” katanya. (tya)

Tags :
Kategori :

Terkait