Tunggu Hasil Cek Laboratorium

Jumat 13-10-2017,08:00 WIB

Kasus Keracunan Milung PURBALINGGA - Iyun Salira, siswi SDN 1 Karangaren, Kecamatan Kutasari yang diduga mengalami keracunan milung pada Rabu (11/10), dirujuk ke RSUD Goeteng Taroenadibrata. Berbeda dengan 11 temannya, siswi kelas 6 ini masih merasakan mual dan pusing. "Tadi malam saya kesana, Iyun diinfus, masih mual-mual dan pusing. Itu sebagai reaksi proses detoksifikasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono MMPM. MASIH MUAL : Iyun Salira harus dirujuk ke RSUD Goeteng Taroenadibrata karena masih merasa mual dan pusing.GALUH WIDOERA/RADARMAS Hanung menuturkan, dari jarak waktu anak-anak merasakan gejala keracunan setelah menyantap milung, diperkirakan bahan makanan tersebut mengandung racun. Apabila gejala dirasakan satu hari setelahnya, biasanya karena bakteri seperti salmonela dan ecoli. "Ini dugaan saya dari bahannya, entah saos atau mienya," katanya. Saat ini masih belum bisa dipastikan penyebab keracunan karena masih menunggu 7 hingga 10 hari untuk mendapatkan hasil cek laboratorium. Cek sampel makanan akan dilakukan di Solo atau di Semarang. "Ngeceknya bukan disini. Nanti bisa dicek dari bahannya, alatnya, atau pemrosesannya," ujarnya. Dengan adanya kasus tersebut, Hanung menegaskan, akan meningkatkan pembinaan terhadap kesehatan keamanan pangan di industri rumah tangga. Namun jika terjadi sesuatu akan diserahkan kepada pihak berwajib. Hanung mengimbau agar orangtua membekali anaknya dengan bekal makanan dari rumah. Selain itu, sebelum berangkat sekolah pastikan anak sudah menyantap sarapan. "Kalau bisa dibekali makanan jangan uang. Yang paling pertama ya sarapan. Korban yang keracunan karena belum sarapan," tuturnya. Sementara itu, Kepala SDN 1 Karangaren Asih Sugiarti SPd SD mengatakan, Iyun diperbolehkan pulang hari ini. Kondisi saat ini sudah mulai membaik. "Berdasarkan pemeriksaan dokter, besok (hari ini, red) sudah bisa pulang," ujarnya. (gal/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait