Desa wisata di Kabupaten Purbalingga terus bermunculan. Salah satunya Desa Wisata Kaliori, Kecamatan Karanganyar. Pesona apakah yang ditawarkan?
ANDALAN : Wisata rafting menjadi andalan Desa Wisata Kaliori.
ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga
Beberapa waktu lalu, Desa Kaliori sempat memperkenalkan potensi wisata di desanya. Yakni wisata kuliner pinggir Sungai Gintung, yang dibuat seperti wisata kuliner di Jimbaran, Bali.
Namun belum sempat berkembang, potensi wisata ini keburu tenggelam oleh waktu karena penggarapannya yang kurang maksimal.
Sobih, pemandu wisata dan operator rafting Desa Wisata Kaliori menuturkan, desa wisata Kaliori dirintis sejak 2016. Pada tahun ini, sejumlah fasilitas wisata sudah dapat dinikmati wisatawan.
Dia menjelaskan, ada dua lokasi yang dikembangkan yakni lokasi wisata Kedung Cucruk dengan daya tarik keindahan panorama lingkungan sungai yang dipagari bebukitan serta area selfi di Risban Jumbo dan Memedi Sawah.
“Lokasi kedua di Kedung Jongor dengan fasilitas Taman Jongor, Jembatan Tugel, Perahu Gethek, dan Perahu Gentong,” jelasnya.
Sementara untuk fasilitas rafting dan susur sungai, dapat dimanfaatkan wisatawan dengan dua paket wisata. Yakni paket jarak jauh dengan start di wilayah Karangmoncol dan jarak pendek dari Kedung Cucruk. Keduanya finis di Kedung Jongor.
“Kita sudah memiliki dua perahu karet. Untuk rafting jarak jauh tarifnya Rp 195 ribu per orang dan jarak pendek hanya Rp 95 ribu lengkap dengan fasilitas snack, makan, PPPK dan guide,” katanya sembari menambahkan, dalam satu perahu maksimal enam orang.
Paket wisata rafting di jalur lintasan sungai Kali Gintung yang dikelola Desa Wisata Kaliori Kecamatan Karanganyar. Sungai ini kebetulan menjadi pembatas antara Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang dan Desa Kaliori, Kecamatan Karanganyar.
Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi bersama Ketua DPRD Tongat, Dandim 0702 Letkol Kav Dedi Safrudin bersama sejumlah pejabat Forkopimda dan ibu Dharma Pertiwi, mencicipi sensasi rafting menuju Taman Kedung Jongor sebagai dermaga akhir fasilitas wisata susur sungai yang dikembangkan Pokdarwis desa setempat.
Meski jarak tempuhnya tergolong pendek, namun kesempatan tersebut menjadikan wabup dan rombongan merasa fresh setelah aktivitas penutupan TMMD Sengkuyung Tahap II. (*/sus)