Purbalingga-Bobotsari Jadi Jalur Favorit

Kamis 29-06-2017,12:10 WIB

PURBALINGGA - Ruas jalan utama Purbalingga-Bobotsari dan sebaliknya, hingga Rabu (28/6) petang semakin dipadati kendaraan. Arus balik mulai terasa dan ruas jalan masih menjadi pilihan pengguna kendaraan pribadi. Sejak simpang Sirongge, kepadatan arus mulai terasa hingga mengular. MACET : Arus lalulintas di jalur Purbalingga-Bobotsari dan sebaliknya makin padat menjelang puncak arus balik lebaran. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) Salah satu pengguna kendaraan, Ridwan mengatakan, lebih memilih jalur Purbalingga-Bobotsari karena cukup dekat. Dia dan keluarganya yang mudik dari Bekasi bisa lebih memotong arus dari Pantura Pemalang. “Meski padat dan jalur naik turun masuk Purbalingga, namun lebih nyaman. Hanya saja butuh fokus ketika di jalur Bayeman,” ungkapnya ketika perjalanan menuju Purbalingga kemarin. Utomo, pengguna jalan lainnya mengaku akses ruas jalan sudah lebar dan motor bisa lebih leluasa melintas. Hanya saja, ketika jam padat harus ekstra hati-hati karena kendaraan dalam hitungan detik bisa ratusan yang melintas. “Kalau menerobos alternatif Owabong tersendat. Jadi mending yang jalannya lebar lewat jalur utama Purbalingga-Bobotsari,” tuturnya. Kepala Pos Pengamanan Sirongge, Ipda Sumardi mengatakan, pengemudi kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang akan ditegur. Petugas akan menghentikan karena nekat membawa penumpang bukan barang. Menurut dia, mobil barang yang digunakan untuk mengangkut orang melanggar UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 33 jo 137 ayat 4. “Rata-rata warga dari desa beramai-ramai menumpang pikap untuk rekreasi ke objek wisata. Ini jelas membahayakan, terlebih pada libur lebaran seperti ini volume kendaraan sangat padat,” katanya. Meski demikian, karena masih dalam suasana lebaran, pengemudi yang melanggar tidak ditilang oleh petugas. Sebaliknya mereka justru saling bermaaf-maafan sembari mendapatkan pengarahan agar tidak mengulangi perbuatannya. (amr/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait