Pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan Tak Sesuai Target

Senin 12-06-2017,12:28 WIB

PURBALINGGA - Progres pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan dan Desa Pepedan, Kecamatan Karangmoncol, terlambat dua persen dari target. Hal itu terungkap dari hasil pantauan Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM dan tim dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Minggu (11/6). LAMBAT : Progres pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan terlambat dua persen dari target 10 persen. (ADITYA/RADARMAS) Bupati meminta data progres pembangunan jembatan kepada pelaksana kegiatan, dan didapati dari target 10 persen baru tercapai delapan persen. Pelaksana kegiatan berasalan progres terlambat karena harus mengulangi beberapa bagian pembangunan karena terbawa air banjir sungai. Mengetahui hal itu, bupati meminta kepada rekanan pelaksana kegiatan untuk melakukan percepatan kegiatan untuk menggantikan persentase target yang kurang. "Saya minta ada percepatan kegiatan. Sebab, targetnya akhir November proyek jembatan harus sudah selesai," ujarnya. Dia juga menugaskan Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Setyadi untuk melihat langsung pabrik yang membuat rangka jembatan, yang menurut rekanan pelaksana kegiatan dari Jakarta. Berbeda dengan kegiatan pembangunan Jembatan Tegalpingen-Pepedan yang progres pembagunannya kurang dua persen, pembangunan gedung DPRD Purbalingga di Jalan S Parman justru melebihi target. "Ini harus menjadi contoh proyek lainnya. Kalau pembangunan Gedung DPRD bisa kenapa lainnya tidak?" kata bupati. Dia meminta kepada semua pelaksana proyek yang didanai dengan APBD Kabupaten Purbalingga 2017, bisa dikerjakan secara profesional. Dia tidak ingin ada proyek yang tidak selesai. Selain meninjau pembangunan dua mega proyek tersebut, bupati dan Tim dari Pemkab Purbalingga juga memantau pelaksanan proyek di Kecamatan Rembang, Kecamatan Kemangkon, dan Kecamatan Karangreja. (tya/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait