Waspadai Longsor Susulan Bukit Puthuk Rukem

Senin 12-06-2017,08:33 WIB

Akses Jalan Tertutup Longsor PURBALINGGA - Longsornya tebing bukit Punthuk Rukem, Desa Gunung Wuled, Kecamatan Rembang, Jumat (9/6) siang, masih menyisakan potensi longsor susulan. Pasalnya, ada rekahan tanah dan batu menggantung di puncak bukit dengan ketinggian 100 meter. LONGSOR : Tebing bukit Punthuk Rukem longsor pada Jumat (9/6). (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) Camat Rembang, Drs Suroto MSi mengatakan, dampak yang ditimbulkan tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat. Sehingga pembersihan material longsoran menunggu situasi aman dari longsor susulan. “Jika dipaksakan dibersihkan, pergerakan alat berat di bawah bisa berpotensi memicu longsoran batu sehingga berbahaya bagi pekerja. Pipa air juga harus dibenahi dengan teknik dan peralatan yang lebih standar, sehingga lebih aman. Kami masih memantau ketat,” ungkapnya, Minggu (11/6). Suroto juga meminta masyarakat tidak melintas di jalur lokasi longsor untuk mengantisipasi longsor susulan. “Saat ini yang yang terimbas hanya akses ruas jalan antara Dukuh Karangnangka dan Dukuh Panyatan serta Dukuh Bawahan Desa Gunung Wuled yang tertutup total material longsor. Dalam kejadian kemarin tak ada korban jiwa,” tuturnya. Lebih lanjut dikatakan, material longsor berupa tanah dan batu besar sepanjang kurang lebih 70 meter dan ketinggian material longsoran hampir setinggi tiang listrik. Longsor terjadi saat tidak hujan, sehingga kemungkinan besar diakibatkan kurangnya pepohonan yang mampu menahan tebing. Suroto berharap ada studi oleh tenaga ahli berkompeten untuk menganalisis penyebab longsor. Sehingga menjadi dasar akademik kebijakan konservasi di daerah tersebut, karena lokasinya yang berbukit-bukit maka upaya konservasi dan fungsi ekonomi harus bisa berjalan seimbang. “Analisa oleh tim ahli layak dilakukan, sebab bencana terjadi ketika tak ada angin dan tak ada hujan. Selain itu, geografis di lokasi membutuhkan analisa mendalam soal tanah dan kondisi kedepan,” terangnya. Sukirman, warga Gunung Wuled menuturkan, tak hanya bukit, ketika hujan turun dalam waktu lama maka banyak jalan yang retak dan merekah. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muhsoni mengatakan, akan dilakukan cek lokasi dengan lebih detail sebelum alat berat diturunkan. Untuk analisa, akan dilakukan berkoordinasi dengan Badan Geologi. "Kami meminta masyarakat tidak beraktivitas di dekat longsoran dan bukti," ujarnya. (amr/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait