Belanja Tidak Langsung Rp 1,17 T Dinilai Masih Kurang PURBALINGGA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam APBD 2017 diproyeksi naik hanya 13,18 persen atau kisaran Rp 28,77 miliar. Pemkab berdalih adanya proyeksi kenaikan mampu menopang peningkatan kesejahteraan masyarakat Purbalingga di masa mendatang. Hal itu di katakan Bupati Purbalinggga H Tasdi SH MM saat rapat paripurna kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dengan DPRD, tentang program legislasi daerah (Prolegda) tahun 2017 dan KUA PPAS tahun 2017, Kamis (1/12). Lebih lanjut dipaparkan, keseluruhan proyeksi pendapatan Rp 1,896 triliun. Terdiri dari proyeksi PAD sebesar Rp 247,156 miliar, dana perimbangan Rp 1,275 triliun, dan penerimaan yang sah Rp 373,62 miliar. Sedangkan untuk belanja diproyeksikan sebesar Rp 1,99 triliun, yang terbagi belanja tidak langsung sebesar Rp 1,17 triliun dan belanja langsung sebesar Rp 819,465 miliar. Tasdi menambahkan, kebijakan belanja tahun 2017 diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan belanja wajib, belanja periodik, dan belanja mengikat. Yakni belanja pegawai serta belanja operasional untuk melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Bupati menuturkan, dalam postur APBD 2017 ada belanja program infrastruktur, keagamaan, perekonomian, pendidikan, kesehatan, perumahan, pelayanan. Selain itu juga akan dilakukan penyertaan modal pemerintah daerah sebesar Rp 21,439 miliar. “Kami lakukan penyertaan modal pada perusda agar perusda bisa lebih maju dalam pengelolaan bisnis kedepan,” tegasnya. Ketua DPRD Purbalingga Tongat SH MM mengatakan, badan anggaran (banggar) menyarankan agar pemerintah bisa melakukan prognosis secara akurat dan optimal dalam penerimaan target PAD. Pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas jalan dan jembatan, serta dapat menambah objek wisata baru sehingga bisa meningkatkan daya saing. "Pelaksanaan pembangunan dapat merata, sehingga dapat mengurangi disparitas antar wilayah baik segi ekonomi serta infrastruktur," tutur Tongat. Sementara itu, Ketua Fraksi Persatuan Demokrat (Fraksi Gabungan) Sunarko SH yang juga anggota Komisi IV justru menilai, proyeksi PAD 13,18 persen masih kurang. Karena masih banyak sektor yang bisa menjadi kantong PAD dan belum digarap maksimal. “Saya ambil contoh, jika minerba atau mineral batuan seperti galian C bisa diambil pajaknya, maka kenaikan dengan proyeksi PAD akan sangat tinggi. Namun masih terganjal perda. Padahal sangat potensial, belum lagi sektor parkir, pariwisata dan lainnya,” tuturnya. (amr/sus)
PAD Purbalingga Diproyeksi Naik Rp 28,77 M
Jumat 02-12-2016,13:11 WIB
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 20-10-2024,15:34 WIB
Yamaha All New Janus: Motor Matic Murah Terbaik Hanya Rp18 Jutaan
Minggu 20-10-2024,16:09 WIB
5 Faktor yang Membuat BYD Sukses Menjadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia Sepanjang Tahun 2024
Minggu 20-10-2024,19:06 WIB
5 Fitur Canggih Mobil Listrik Chery Omoda E5, Teknologi Masa Depan dalam Genggaman
Minggu 20-10-2024,20:30 WIB
973 Pesilat Muda Berkompetisi di Kolopaking Championship I Piala Kemenpora 2024
Minggu 20-10-2024,20:09 WIB
Harga Jual Mobil Listrik BYD e6 Bekas Taksi Bluebird
Terkini
Senin 21-10-2024,13:18 WIB
Selain Droping Air Bersih, Ini langkah BPBD Cilacap Atasi Bencana Kekeringan
Senin 21-10-2024,13:12 WIB
KPU Banyumas Mulai Merakit 5.354 Kotak Suara untuk Pilkada Serentak 2024
Senin 21-10-2024,13:05 WIB
Beli Motor Baru Tanpa Teriak! Cicilan Beat Sporty CBS ISS 2024 Gak Sampai Sejuta!
Senin 21-10-2024,12:51 WIB
4 Motor Murah Terbaru 2024 yang Berdesain Ala Cappucino
Senin 21-10-2024,12:40 WIB