Persimpangan Jalan Strategis Bakal Dilebarkan

Senin 14-03-2016,12:26 WIB

PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, bakal melakukan pembenahan di sejumlah persimpangan, yang masuk posisi strategis di Kabupaten Purbalingga. Hal itu dilakukan karena semakin padatnya arus kendaraan. Kondisi persimpangan yang ada saat ini dianggap menghambat kelancaran arus lalu lintas, terutama saat kendaraan menikung. Kepala Seksi Prasarana Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga Nugroho Priyo Pratomo ST mengatakan, persimpangan yang akan dibenahi tahun ini diantaranya adalah seluruh persimpangan sepanjang jalur lingkar utara, mulai dari simpang empat Karangsentul, simpang empat Gemuruh, simpang empat Walik dan simpang empat Sirongge. "Selain itu, juga simpang empat Mewek, simpang tiga Pasar Hewan dan simpang empat Terminal Purbalingga," imbuhnya. Dijelaskan olehnya, setiap persimpangan tersebut memiliki persoalan teknis yang sama, yakni sempit dan bergelombang atau aspal hampir melipat. Menurutnya, jalan yang bergelombang, merupakan tanda kekuatan tanah yang lemah terhadap beban berat. "Jika cukup diperbaiki dengan overlay atau pelapisan ulang saja, kedepannya akan mengalami hal yang sama. Jadi lebih baik tahun ini bagian yang bergelombang akan kita beton saja," lanjutnya. Dia menambahkan,  tidak semua persimpangan akan dibeton. Sebab, anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini terbatas. "Cukup di titik yang sering rusak saja yang akan dibeton. Sebab biasanya memang membandel, bolak-balik ditambal tetap cepat rusak," katanya. Dia mengakui, hal itu memiliki kelemahan mendasar, yakni jika kondisi jalan terlalu banyak selang-seling antara beton dengan aspal. Maka, aspal di sebelah sambungan dipastikan mudah retak dan melipat keluar "Maka, tahun ini akan dicoba memodifikasi sambungan, hasil belajar dari kota lain. Semoga hasilnya tidak masalah," tambahnya. Seperti yang diketahui proyek pembangunan jalan tahun 2016 ini tergolong cukup besar, yakni senilai Rp 136 miliar. Anggaran tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat dan bantuan keuangan dari Pemprov Jateng dan APBD kabupaten, belum lagi tambahan saat APBD/APBN perubahan nanti. Jumlah anggaran tahun ini lebih besar dibanding APBD/APBN murni 2015 yang hanya Rp 99 miliar saja. Tahun ini banyak memfokuskan pelebaran jalan setrategis maupun jalur wisata. (tya)

Tags :
Kategori :

Terkait