Terkait Rencana Mutasi dan Rotasi
PURBALINGGA - Lebih dari sepekan, pasangan Bupati dan Wakil Bupati H Tasdi SH dan Dyah Hayuning Pratiwi (Tasdi-Tiwi) dilantik. Isu rotasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga kini mulai menghangat.
Berdasarkan kasak-kusuk yang muncul di lapangan, selama satu pekan terakhir, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab, mulai resah. Pasalnya, Bupati H Tasdi SH MM mengisyaratkan akan melakukan penataan birokrasi dengan melakukan mutasi dan rotasi, akhir tahun ini.
Kondisi itu menyebabkan sejumlah pejabat merasa khawatir kehilangan jabatannya. Apalagi, diketahui sejumlah pejabat saat Pilkada lalu dikabarkan tidak memberikan dukungan kepada Tasdi-Tiwi.
Kepada wartawan, Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengakui, dirinya akan melakukan mutasi dan rotasi pejabat. Namun, dia memastikan tetap mengacu aturan yang ada.
Menurutnya, rotasi dan mutasi dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pemerintah daerah. “Kita tetap mengacu pada UU Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Nasional (ASN)," katanya.
Dia menjelaskan, menurut aturan dirinya baru bisa melakuka mutasi dan rotasi enam bulan setelah dilantik. Namun, dia memilih tidak akan menggunakan aturan tersebut.
Dia mengaku baru akan melakukan mutasi dan rotasi akhir tahun ini. "Jadi, selama 10 bulan ini, akan menjadi evaluasi. Harapannya, 2017 mendatang sudah tertata dan siap bekerja," jelasnya.
Tasdi juga mengaku, sudah menyampaikan kepada jajaran pegawai untuk selalu berusaha meningkatkan disiplin. Setidaknya lebih disiplin dalam menggunakan seluruh atribut pakaian dinas, memenuhi jam kerja secara tepat waktu, dan mengupayakan terciptanya situasi kantor yang harmonis dan penuh kebersamaan.
Dia juga berharap seluruh jajaran untuk bersatu dan melupakan friksi yang sempat terjadi saat pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2015 lalu. Setelah Pilkada dan dilantiknya bupati dan Wabup definitif, maka jelas seluruh keluarga besar pemkab Purbalingga harus kembali memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. (tya/bdg)