Bagi Waisah Eky Septyana, menjadi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjadi kebanggan tersendiri. Sebab, menurutnya menjadi anggota Satpol PP tidaklah mudah. "Menjadi seorang anggota Satpol PP tidaklah mudah. Butuh tekad dan niat bekerja yang tulus dan ikhlas. Banyak tantangan yang saya hadapi. Terutama saat melakukan penertiban dan razia," ujar gadis kelahiran Purbalingga, 1 September 1992 ini. Dia juga ingin mengubah stigma masyarakat terhadap Satpol PP. Menurutnya, penilaian buruk mengenai Satpol PP yang katanya dianggap musuh pedagang, itu merupakan anggapan yang salah. "Satpol PP bukan musuh pedangang. Satpol PP hanya mnjalankan tugas dari Pemerintahan. Yakni, menertiban yang melangggar peraturan, serta menjalankan tugas sesuai Perda," imbuh putri pasangan Mohamad Wahyudin Spd dan Siti Aisyah. Gadis yang tinggal bersama orang tuanya di Desa Kejobong RT 02/RW 01, Kecamatan Kejobong mengakui, Satpol PP merupakan hal yang baru baginya. Sebab, sebelumnya dia lima tahun bekerja di Garuda Indonesia Airlines di Jakarta dan Jogjakarta. "Pada Akhir tahun 2010-2012 saya bekerja di Bandara Soekarno Hatta,Cengkareng Sebagai Staff Garuda Indonesia Airlines dibagian Check In Counter, Pada Tahun 2014-2015 saya bekerja di Bandara Adi Sutjipto,Jogjakarta sebagai PSA (Passenger Service Assist) Garuda Indonesia Airlines," ungkapnya. Dia akhirnya memilih pulang kampung dan bergabung dengan Satpol PP Purbalingga, karena ingin bekerja di Wilayah Purbalingga. "Bagi saya menjadi Satpol PP merupakan sebuah tantangan karena tidak semua orang bisa menjadi Satpol PP," ujarnya. (tya)
Ingin Ubah Stigma Satpol PP
Rabu 20-01-2016,11:17 WIB
Kategori :