BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Seorang petani di Kelurahan Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh mempersiapkan persemaian untuk aplikasi rice transplanter atau mesin tanam padi, Selasa (2/12).
Petani Purwaji menyampaikan penggunaan mesin tanam padi lebih irit benih ketimbang tanam secara konvensional. Sebab, nantinya terdapat pengaturan jarak tanam sehingga lebih rapi dari tanam menggunakan tenaga orang.
"Benih yang dibutuhkan untuk persemaian di nampan lebih irit kisaran 35 persen dibanding semai secara konvensional," kata Purwaji, di lokasi.
Namun demikian, berdasarkan dari pengalaman sebelumnya bahwa pembuatan persemaian untuk mesin tanam padi harus lebih teliti. Supaya benih padi yang tumbuh di media nampan rapat.
BACA JUGA:Satlantas Banjarnegara Sosialisasi Keselamatan Jalan, Fokus Tekan Kecelakaan Pelajar
Kerapatan benih padi pada nampan berpengaruh pada proses tanam. Ketika terdapat sela, maka ditanam di lahan juga demikian.
"Kita harus nanjangi, mengisi bibit diantara yang tidak tertanam oleh mesin kalau ada yang terlewat. Jadi, persemaian dibuat serapat mungkin," sambung Purwaji.
Pembuatan persemaian benih padi untuk aplikasi rice transplanter didampingi oleh Koordinator Penyuluh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumpiuh.
Di wilayah Kelurahan Sumpiuh, tercatat baru Purwaji yang mengaplikasikan teknologi pertanian berupa mesin tanam padi. Petani lainnya yang sedang aktivitas di sawah mendatangi dan bertanya. (fij)