KEBUMEN - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kebumen mengimbau kepada masyarakat supaya mewaspadai penyakit leptospirosis selama musim penghujan.
Kepala Dinkes PPKB Kebumen, Iwan Danardono menyampaikan, penyebaran leptospirosis bisa terjadi karena kontaminasi kotoran maupun kencing tikus. Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada mengingat saat ini musim penghujan.
Pihaknya telah melakukan persiapan seperti menyediakan alat deteksi penyakit leptospirosis di puskesmas dan rumah sakit di wilayah Kabupaten Kebumen. Apabila nantinya ada warga yang terkena penyakit tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Kita siapkan Rapid Diagnostic Test (RDT). Jadi sewaktu-waktu ada kecurigaan leptospirosis, sudah kita siapkan," katanya, baru-baru ini.
Meskipun belum ada temuan kasus leptospirosis hingga saat ini, Iwan berharap masyarakat tetap waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Seperti diketahui, puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada akhir tahun ini.
"Imbauannya pola hidup bersih dan sehat," terangnya.
Sekedar info Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Ini ditularkan melalui urin hewan yang terinfeksi, terutama tikus yang dapat mencemari air, tanah dan makanan.
Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot parah dan dapat berkembang menjadi gagal ginjal atau gagal hati. (mam)