Cilacap Sering Disebut Supermarket Bencana, Tingkat Kerawanan Cukup Tinggi

Selasa 04-11-2025,09:25 WIB
Reporter : Julius Purnomo
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menghadapi potensi bencana pada musim penghujan, ratusan personel dari berbagai unsur mengikuti apel kesiapsiagaan dan gelar peralatan di Alun-alun Cilacap, Selasa (4/11/2025). Kegiatan ini melibatkan TNI, Polri, BPBD, Basarnas, relawan, serta instansi terkait lainnya.

Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan, Cilacap merupakan wilayah dengan kerawanan bencana yang tinggi, kecuali erupsi gunung api. Kondisi tersebut menuntut semua pemangku kepentingan untuk selalu siap, terutama memasuki musim hujan tahun ini.

"Wilayah kita sering disebut supermarket bencana. Karena itu kesiapsiagaan harus selalu menjadi prioritas, baik SDM, sarana dan prasarana hingga sistem informasi dan komunikasi," kata Bupati.

Berdasarkan perkiraan BMKG, puncak musim hujan di dataran rendah Cilacap diprediksi terjadi pada pertengahan November 2025. Sementara untuk wilayah dataran tinggi, puncaknya diperkirakan berlangsung pada Januari hingga Februari 2026.

BACA JUGA:BMKG Ingatkan Cilacap Waspada Bencana Hidrometeorologi, Curah Hujan Oktober Capai Kategori Sangat Tinggi

Bupati juga menekankan komitmen bersama agar penanganan bencana dapat meminimalisasi risiko jatuhnya korban jiwa. 

"Setiap kejadian bencana harus tidak ada korban atau zero victim. Keselamatan masyarakat adalah nomor satu," tegasnya. 

Dalam upaya memperkuat sistem penanganan kebencanaan, Pemkab Cilacap telah membentuk 8 klaster penanganan. Terdiri atas klaster kesehatan, pencarian dan pertolongan, logistik, pengungsian dan perlindungan, pendidikan, sarana dan prasarana, ekonomi, serta pemulihan dini.

"Pembentukan klaster ini diharapkan dapat mempercepat respon saat terjadi bencana," tandas Bupati. 

BACA JUGA:Peringatan BMKG Cilacap Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir Sepekan ke Depan

Selain itu, Pemkab juga terus melakukan program pengurangan risiko bencana, seperti sosialisasi mitigasi tsunami, pembentukan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, pemasangan rambu jalur evakuasi, pembangunan titik kumpul dan tempat evakuasi sementara maupun akhir, serta penyelenggaraan simulasi evakuasi secara rutin.

"Termasuk para Camat kami minta untuk segera membentuk Posko Siaga Bencana di setiap kecamatan. Upaya yang sudah baik ini harus terus kita tingkatkan bersama," tandasnya. 

Ia berharap, kerja keras dan kerjasama yang sudah ditunjukan selama ini untuk ditingkatkan untuk mengantisipasi setiap ancaman bencana yang muncul. 

"Namanya bencana tentunya sama-sama tidak kita harapkan, akan tetapi dengan kesiapsiagaan tentunya akan lebih meminimalisir timbulnya korban," pungkas Bupati. (jul) 

Tags :
Kategori :

Terkait