Dishanpan Cilacap Dorong Petani Untuk Kurangi Pestisida pada Tanaman Pangan

Selasa 21-10-2025,10:26 WIB
Reporter : Regina Gayuh
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap terus berupaya menekan penggunaan pestisida kimia pada tanaman pangan segar asal tumbuhan (PSAT), terutama pada komoditas beras dan sayuran. Langkah ini dilakukan guna menjaga keamanan pangan sekaligus mengurangi dampak jangka panjang dari bahan bahan kimia tersebut.

Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Cilacap, Teguh Imam mengatakan, pestisida yang digunakan petani umumnya bersifat sistemik, sehingga zat kimia tersebut dapat terserap hingga ke jaringan tanaman. 

Meskipun residu pestisida pada hasil panen masih tergolong aman dan sesuai dengan ambang batas yang diperbolehkan, namun penggunaannya tetap perlu dikendalikan.

“Kalau tidak bisa ditinggalkan seratus persen, setidaknya bisa dikurangi. Karena efeknya bukan terasa sekarang, tapi jangka panjang,” ujar Teguh Imam, Selasa (21/10/2025).

BACA JUGA:Cilacap Jadi Andalan Produksi Beras di Jateng, Surplus 280 Ton Pada Bulan Juni

Ia menjelaskan, saat ini perbandingan antara petani yang menggunakan bahan organik dan yang masih mengandalkan pestisida kimia masih sangat timpang, yakni sekitar 1:100.

Salah satu alasan petani masih bergantung pada pestisida kimia, selain karena sudah menjadi tradisi turun menurun, adalah karena bahan tersebut dianggap mampu membuat hasil panen, terutama padi, tampak lebih cerah sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi.

“Yang penting penggunaannya tidak melebihi ambang batas dan masih sesuai standar keamanan pangan. Karena dari sisi visual, pestisida memang membuat padi terlihat lebih bersih dan cerah,” jelasnya.

Dari sisi ekonomi, penggunaan pestisida juga memberikan beban tersendiri bagi petani. Dari hasil panen per hektare yang rata-rata mencapai Rp30 juta misalnya, sekitar sepertiganya atau Rp10–11 juta biasanya dialokasikan untuk pembelian pestisida.

BACA JUGA:Stok Beras di Cilacap Dipastikan Aman hingga Akhir Tahun 2025, Surplus Ratusan Ribu Ton

Dinas Ketahanan Pangan terus memberikan edukasi dan pendampingan melalui kegiatan pembinaan dan sosialis untuk para kelompok tani. Upaya ini dilakukan agar petani mulai beralih secara bertahap ke penggunaan bahan alami dan menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

“Sebenarnya produk pangan di seluruh Indonesia itu tidak ada yang steril seratus persen dari residu. Namun selama masih di bawah ambang toleransi, produk tersebut tetap aman dikonsumsi,” katanya.

Dengan edukasi berkelanjutan, pihaknya berharap kesadaran petani untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia dapat meningkat, sehingga produk pangan yang dihasilkan lebih sehat, aman, dan berkelanjutan. (gia)

Tags :
Kategori :

Terkait