Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025, OJK Tingkatkan Inklusi Keuangan Masyarakat dan Waspada Terhadap SCAM

Minggu 19-10-2025,13:51 WIB
Reporter : Deni Arifianto
Editor : Laily Media Yuliana

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat. Peningkatan aksesibilitas dan keterjangkauan masyarakat atas produk serta layanan keuangan formal menjadi hal penting untuk mengurangi kemiskinan dan juga ketimpangan pendapatan.

Poin tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi dalam kegiatan pembukaan Financial Expo 2025 di Rita Supermall Purwokerto.

Kegiatan ini merupakan Puncak rangkaian Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 Kantor OJK Purwokerto. Lewat Financial Expo yang digelar 18 dan 19 Oktober Frederica yang hadir bersama perwakilan 50 media dari Jakarta juga mendorong terbangunnya sinergi dan kolaborasi OJK, PUJK dan Pemerintah Daerah untuk semakin meningkatkan inklusi keuangan tersebut.

“Salah satu tujuan inklusi keuangan adalah bagaimana membuat masyarakat bisa menjangkau produk dan jasa layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Friderica.

BACA JUGA:OJK Purwokerto dan Kwarcab Banyumas Adakan TOT Pembina Pramuka Cakap Keuangan

Karena itulah dia berpesan Ini pesan kepada seluruh PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan) agar melakukan inklusi keuangan yang bertanggung jawab dengan cara tidak memaksakan produk yang tidak tepat pada calon konsumen. 

Hal senada disampaikan oleh Sadewo Tri Lastiono. Dalam sambutannya Sadewo menyampaikan Puncak Bulan Inklusi Keuangan merupakan bentuk nyata dari komitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat.

“Mari hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai lembaga yang menawarkan produk tetapi juga mitra pembangunan yang membawa manfaat nyata bagi kemajuan ekonomi khususnya ekonomi lokal di Kabupaten Banyumas,” pesan Sadewo.

Kepala OJK Purwokerto Haramain Billady juga menyampaikan harapannya agar masyarakat bisa semakin paham dan mampu mengolah keuangan yang baik.

BACA JUGA:Sambut Hari Indonesia Menabung, OJK Purwokerto Goes To School Banjarnegara

“Dengan mengikuti kegiatan ini saya berharap masyarakat bisa lebih tahu tentang produk dan jasa keuangan serta bisa terhindar dari praktik penipuan keuangan yang belakangan semakin marak,” kata Bilal.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Banyumas Dwi Asih Lintarti, Anggota DPRD Banyumas Andrias Kartikosari, serta Ketua FKIJK Purwokerto Heru Senjaya.
Diskusi Bersama Media

Sementara itu dalam diskusi Perlindungan Konsumen dan Masyarakat Sektor Jasa Keuangan Bersama Media usai Opening Ceremony, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan data yang mencengangkan.

Total kerugian yang dialami masyarakat akibat aktivitas SCAM mencapai angka fantastis Rp 7 Triliun. Data ini dipaparkan IASC (Indonesia Anti Scam Center). Angka ini merupakan akumulasi penipuan dengan berbagai modus dari tanggal 22 November 2024 hingga 16 Oktober 2025.

BACA JUGA:Kontroversi Pemblokiran Rekening Dormant, OJK dan PPATK Diminta Jelaskan

Tags :
Kategori :

Terkait