KEBUMEN – Dalam upaya melestarikan Warisan Budaya Takbenda, Paguyuban Seni Tradisional Jamjaneng Kebumen (Pastrajakkep) Kecamatan Kebumen rutin menggelar kegiatan Selapanan setiap 35 hari sekali.
Untuk Selapanan kali ini, rombongan Jamjaneng Dukuh Kemitir, Kelurahan Bumirejo, berkesempatan menjadi tuan rumah. Acara berlangsung di Aula Kelurahan Bumirejo pada Minggu Kliwon (5/10) malam.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebumen Frans Haidar, Lurah Bumirejo Bakhrur Rokhman, serta pemerhati kesenian Jamjaneng, Pekik Sat Siswonirmolo. Sedikitnya sembilan kelompok Jamjaneng di wilayah Kecamatan Kebumen turut berpartisipasi.
Seperti biasa, acara diawali dengan doa tahlil, kemudian dilanjutkan dengan sejumlah tembang Jamjaneng yang dibawakan oleh rombongan tuan rumah dari Dukuh Kemitir.
Ketua Pastrajakkep Kecamatan Kebumen, Siman HW, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Selapanan secara rutin masih menghadapi berbagai kendala. Sehingga perlunya dukungan dari pemerintah daerah untuk kelangsungan penyelenggaraan Selapanan secara rutin.
“Ini merupakan bagian dari nguri-nguri budaya. Sehingga dapat lestari sepanjang zaman,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Lurah Bumirejo Bakhrur Rokhman menilai pentingnya komunikasi antara kelompok Jamjaneng dan pemerintah desa atau kelurahan.
"Sepanjang ada komunikasi yang baik dari rombongan jamjaneng dengan pemerintahan desa atau kelurahan, tentu desa atau kelurahan akan membantu sesuai dengan kemampuan anggaran dari masing-masing desa atau kelurahan " ungkapnya.
Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Istiyadi merespon dengan kesediaannya memberi dana stimulan pada Pastrajakkep Kecamatan Kebumen.
Sementara itu salah satu Pemerhati kesenian jamjaneng Pekik Sat Siswonirmolo menyampaikan sudah hampir 4 tahun kesenian Jamjaneng Kebumen ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda dari Provinsi Jawa Tengah.
"Ini berdasarkan Sertifikat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor: 0017/F4KB.04.04/2021 di Jakarta pada tanggal 7 Desember 2021," ungkapnya.
Sehingga untuk melestarikannya tentu butuh dukungan berbagai pihak, terutama dari pemerintah daerah.
"Ini penting mengingat Jamjaneng merupakan aset budaya yang sangat berharga bagi kabupaten Kebumen," ucapnya. (mam)