Cilacap Jadi Pionir RDF Nasional: Olah 150 Ton Sampah Harian

Jumat 03-10-2025,11:14 WIB
Reporter : Rynaldi Fajar Septrianto
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Kabupaten Cilacap kian memantapkan posisinya sebagai pionir dalam inovasi pengelolaan sampah nasional, melalui fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) di Desa Tritih Lor. 

Fasilitas yang kini memasuki tahun keenam operasinya ini telah sukses mengolah sampah sebanyak 150 ton per hari menjadi bahan bakar alternatif yang bernilai ekonomi tinggi.

Hasil olahan RDF yang berbentuk pelet atau cacahan tersebut secara rutin dipasok ke pabrik semen sebagai pengganti batu bara. Keberhasilan ini tidak hanya menyelesaikan masalah penumpukan sampah, tetapi juga menerapkan konsep ekonomi sirkular yang menopang kebutuhan energi industri.

Keberhasilan pengelolaan sampah di Cilacap ini mendapat pengakuan dari pemerintah pusat. Fasilitas ini telah dianugerahi predikat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai lokasi edukasi dan pengolahan sampah terbaik di Indonesia. 

BACA JUGA:DLH Cilacap Angkut 100 Ton Sampah Harian dengan 37 Truk, Imbau Warga Kurangi Sampah Dapur

Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga memberikan predikat destinasi dan edukasi waste to energy.

Ketua Tim Kerja Pengurangan dan Penanganan Sampah, Teguh Ayunanto, yang mewakili Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, Adi Setiawan menyoroti pentingnya pengakuan tersebut.

"Predikat dari KLHK dan ESDM ini menegaskan bahwa TPST RDF Cilacap bukan hanya tempat memproses sampah. Kami adalah pusat pembelajaran, sebuah showcase nasional tentang bagaimana sampah bisa diubah menjadi energi dan memberikan manfaat ekonomi secara berkelanjutan," tegas Teguh.

Teguh Ayunanto menambahkan, status Cilacap sebagai pionir telah menjadikan fasilitas tersebut tujuan studi yang intensif.

BACA JUGA:Pemkab Siapkan Sanksi Tegas untuk Pembuang Sampah Sembarangan, Denda Hingga Rp 5 Juta

"Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menjadi tujuan studi banding yang sangat intensif. Model RDF kita efektif dan berkelanjutan. Bukan hanya dari pemerintah daerah dan perusahaan nasional, tapi perusahaan internasional dari Malaysia pun sudah datang ke sini untuk belajar. Ini membuktikan inovasi kita diakui secara regional," ujarnya.

Kunjungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan internasional, membuktikan bahwa inovasi pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkab Cilacap telah mendapat perhatian global sebagai solusi berkelanjutan dalam mengubah sampah menjadi sumber energi. (rey)

Tags :
Kategori :

Terkait