CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Puluhan warga Kampung Laut menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor ATR/BPN Kabupaten Cilacap, Rabu (24/9/2025). Mereka menuntut kepastian hukum atas lahan yang selama ini dihuni secara turun-temurun dan menolak segala bentuk pematokan maupun intimidasi yang dinilai merugikan masyarakat.
Dalam orasinya, Koordinator Aksi Wandi Nasution dari LBH Yogyakarta menegaskan perjuangan warga murni inisiatif masyarakat tanpa melibatkan pemerintah daerah.
Menurutnya, ATR/BPN harus hadir memberikan penjelasan dan kepastian status lahan, bukan membiarkan rakyat terombang-ambing.
"Kami tidak pernah dilibatkan dalam program apa pun. Padahal tanah ini sudah kami kelola puluhan tahun. Kalau hilang, berarti habis pula aset hidup kami," kata Wandi.
BACA JUGA:Kementerian PUPR Serahkan Jembatan Apung Kampung Laut kepada Pemkab Cilacap
Massa juga menuding adanya praktik pematokan ilegal dan intimidasi yang disebut-sebut dilakukan pihak tertentu, termasuk keterlibatan lembaga lapas.
"Situasi ini, kata mereka, membuat keresahan semakin besar. Masyarakat merasa tanah tersebut merupakan hak mereka," tegasnya.
Sementara itu Yusworo, warga Ujung Alang menegaskan, Kampung Laut memiliki sejarah panjang karena telah dihuni sejak era leluhur mereka pada abad ke-19.
"Sejak tahun 1830 nenek moyang kami sudah tinggal di sini. Jadi kami hanya mempertahankan tanah warisan, bukan merebut milik orang lain," jelasnya.
BACA JUGA:Sepi Penumpang, Moda Laut Cilacap-Kampung Laut Butuh Perhatian
Menurutnya, dia merupakan keturunan ke - 7 dari leluhurnya yang pertama kali mendiami wilayah Dusun Gragalan, Desa Ujung Alang.
"Jadi kami sudah lama mendiami wilayah tersebut, jadi kami ingin ketegasan dari Pemkab Cilacap, pihak ATR BPN serta Kementrian Imipas," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor ATR/BPN Cilacap, Andri Kristanto memastikan pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan ini. Ia menegaskan komitmen untuk menyelesaikan sengketa lahan di Kampung Laut secara tuntas.
"Kami sudah membentuk tim bersama Pemkab Cilacap untuk menangani permasalahan ini. Selasa depan kami akan turun langsung ke lokasi untuk menggali data dan fakta di lapangan," jelas Andri.
BACA JUGA:Warga Kampung Laut Cilacap Panen Rupiah dari Lidi Nipah