Cilacap Genjot Produksi Sidat, Nilai Jual Tembus Miliaran Rupiah

Selasa 16-09-2025,18:17 WIB
Reporter : Rynaldi Fajar Septrianto
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Potensi perikanan budidaya di Kabupaten Cilacap terus menunjukkan peningkatan, terutama pada komoditas sidat. Pada tahun 2024, produksi sidat di wilayah ini berhasil mencapai 4,19 ton dengan nilai jual fantastis, mencapai Rp6,63 miliar.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Theresia Triastuti, di kantornya. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif para pembudidaya yang tersebar di sentra-sentra budidaya.

"Produksi sidat pada tahun 2024 mencapai 4,19 ton dengan nilai jual sebesar Rp6,63 miliar. Ini menunjukkan bahwa sidat memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan menjanjikan," ujar Theresia.

Menurut Theresia, sentra-sentra budidaya sidat ini berlokasi di tiga kecamatan, yaitu Kedungreja, Patimuan, dan Kampunglaut. Lokasi-lokasi ini dipilih karena memiliki kondisi perairan yang ideal untuk pertumbuhan sidat. Budidaya dilakukan di kolam-kolam air tawar, memanfaatkan bibit sidat yang sebagian besar ditangkap dari alam atau dibudidayakan secara lokal.

BACA JUGA:Investor Malaysia Lirik Budidaya Sidat di Cilacap, Bupati Syamsul: Kami Siap Sambut Peluang

Prospek cerah produksi sidat Cilacap juga terlihat di tahun berjalan. Hingga semester pertama tahun 2025, produksi sidat sudah mencapai 2,34 ton. Angka ini menunjukkan konsistensi dan pertumbuhan yang positif.

"Hingga semester satu 2025, produksi kita sudah mencapai 2,34 ton. Kami optimis target produksi tahun ini bisa tercapai, bahkan terlampaui," tambahnya.

Meskipun menunjukkan perkembangan yang pesat, Theresia mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti ketersediaan bibit sidat yang stabil serta fluktuasi harga pakan.

Namun, ia berharap dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan inovasi dari para pembudidaya, produksi sidat Cilacap akan terus meningkat dan bisa menembus pasar ekspor.

"Kami terus mendorong para pembudidaya untuk menerapkan teknologi yang efisien dan berkelanjutan. Dengan begitu, kualitas sidat kita bisa bersaing di pasar yang lebih luas," pungkasnya. (rey)

Tags :
Kategori :

Terkait