CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Ketersediaan fasilitas pemadam kebakaran berupa hydrant di Kabupaten Cilacap tergolong masih sangat kurang.
Berdasarkan data, kebutuhan hydrant untuk seluruh wilayah kabupaten diperkirakan mencapai sekitar 498 unit. Namun hingga kini, belum ada penambahan yang terealisasi.
Kondisi ini membuat petugas pemadam kebakaran kerap harus mencari sumber air terdekat saat menangani kebakaran di wilayah yang tidak memiliki hydrant. Upaya ini tentu memakan waktu dan bisa memperlambat proses pemadaman, terutama pada kejadian kebakaran berskala besar.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melalui Kasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Supri, menyampaikan bahwa masih banyak wilayah di Kabupaten Cilacap yang sama sekali tidak memiliki hydrant.
BACA JUGA:Damkar Cilacap Rencanakan Penambahan Pos di Kecamatan Jeruklegi
“Daerah yang terdekat saja dan sama sekali belum memiliki hydrant itu antara lain Kesugihan, Jeruklegi, Maos, Sampang, Nusawungu, Binangun, Gandrungmangu, dan Kawunganten. Untuk wilayah Cilacap bagian barat (kulon), memang tidak ada jaringan pipa air, sehingga perlu dibuatkan terlebih dahulu,” jelasnya.
Saat ini, terdapat 73 unit hydrant yang sudah tersedia di Kota Cilacap. Namun, dari jumlah tersebut terdapat 26 unit dilaporkan rusak, macet, atau tidak mengalirkan air sama sekali.
“Hydrant digunakan sebagai sumber pasokan air darurat. Karena penanganan masalah ini membutuhkan anggaran yang cukup besar, untuk sementara kami akan fokus pada pemeliharaan hydrant yang sudah ada,” tambah Supri.
Supri menambahkan, ke depan pihaknya masih akan mengusulkan penambahan hydrant secara bertahap melalui pengajuan anggaran daerah, agar tidak hanya kota tetapi juga kecamatan di wilayah pinggiran bisa terlayani. (gia)