TONTONAN : Sejumlah pengunjung menyaksikan Panser Anoa yang belum lama ini ditempatkan di Alun-alun Banyumas. TANGKAS PAMUJI/RADARMAS
BANYUMAS - Pertumbuhan obyek wisata di Banyumas ternyata belum diimbangi dengan gencarnya informasi untuk para wisatawan. Bahkan seringkali para wisatawan saat bertamasya kebingungan, tak bisa total menikmati kenyamanan berlibur.
“Kami minta Dinporabudpar untuk semakin gencar menyebarkan informasi panduan wisata, terutama soal peta,” ," kata Mustofa Ketua Komisi D DPRD Banyumas kemarin
Menurutnya, informasi terkait wisata ini perlu disebarkan di sejumlah tempat strategis seperti di stasiun, di terminal, di resto-resto. Minimal, di tempat tempat tersebut harus tersedia minimal peta wisatanya.
Diakuinya, Dinporabudpar sudah melakukan berbagai upaya. Namun tidak dapat dipungkiri, wisatawan masih kesulitan baik dari transportasi, tarif masuk, parkir, rute wisata dan pilihan destinasi lain selain Baturaden atau tempat yang memang sedang naik popularitasnya.
"Destinasi ada banyak. Air terjun itu yang paling banyak, bukit bukit dengan pemandangan indah. Atau kalau sekedar di Baturaden, wisatawan tahu ada banyak disekitarnya yang eman-eman dilewatkan. Hingga akhirnya, memilih menginap satu hari lagi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, perkembangan obyek wisata di Banyumas menunjukkan tren yang positif. Sayangnya, sampai sekarang belum ada peta saku wisata bagi para wisatawan yang memadai.
“Kami juga ingin supaya diberikan peta saku mengenai wisata buatan dan wisata alam agar kami dapat memilih dan tidak salah masuk wahana wisata, karena yang demikian sudah banyak di negara asal kami, ” kata Norbeet wisatawan belanda kepada Radar Banyumas. (hkm/why)