UJI COBA : Pegawai di Jembatan Timbang Ajibarang tengah menguji coba alat penimbang yang baru dioperasikan, kemarin.ALI IBRAHIM/RADARMAS
AJIBARANG – Hasil uji coba alat timbang di Jembatan Timbang Ajibarang kurang memuaskan. Alat itu dinilai kurang praktis lantaran petugas harus melakukan penghitungan secara manual.
“Ini merepotkan,” ujar Koordinator Unit Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) di Ajibarang, Teguh Nurhayanto. Proses penimbangan dilihat dari tiap sumbu roda kendaraan. "Jadi tiap sumbu harus ada yang memantau berapa beratnya, nanti dijumlah secara manual, jelas ini merepotkan," katanya.
Menurutnya, ketidakpraktisan ini nantinya bakal membuat dampak seperti kemacetan arus lalu lintas karena lamanya proses penimbangan. Disamping itu berpotensi memperbesar tingkat kesalahan dalam menjumlah. "Lha kita kan manusia biasa, ini kerja 24 jam, kalau seperti ini bisa jadi nanti jenuh," jelasnya.
Pihaknya berharap bisa mendapatkan alat yang lebih praktis. "Kalau yang dulu itu lebih praktis, truk naik berat langsung terlihat di monitor. Sayangnya itu sudah dicopot saat jembatan timbang ini tidak aktif beberapa waktu lalu," tuturnya.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan uji coba yang didatangkan dari vendor asal Jakarta ini. "Ya sementara dipakai dulu untuk diuji coba kemungkinan selama satu tahun. Kalau tidak cocok ya diganti lagi," katanya. (ali/why)