SUMPIUH- Sekitar pukul 01.00 dini hari, truk pengangkut sampah sudah siap melaju keluar dari TPS UKP Wilayah Sumpiuh. Truk pengangkut sampah bergegas menuju TPA Kaliori, karena takut didahului truk sampah dari Purwokerto.
"Ketika kesiangan sedikit, bisa kalah start dengan yang dari Purwokerto, akibatnya bisa repot. Sampah tidak bisa dibuang, menunggu hari berikutnya baru dibuang," kata Staf Sub Unit Kebersihan dan Pertamanan (UKP) DLH Banyumas Wilayah Sumpiuh Muhamad Sarto, Selasa (19/6).
MENUMPUK : Seorang petugas kebersihan sedang menyapu sampah yang masih terlihat menumpuk di TPS UKP Wilayah Sumpiuh, kemarin. (FIJRI RAHMAWATIRADARMAS)
Kisruh di TPA Kaliori berimbas pada pengangkutan sampah di TPS. Truk pengangkut sampah berkejaran waktu supaya saat sampai di TPA Kaliori muatan sampah tidak ditolak.
"Dari UKP Wilayah Sumpiuh beberapa waktu lalu pernah terjadi sampah tidak bisa dibuang. Sudah keduluan yang dari Purwokerto," imbuh Sarto.
Sementara itu, selama lebaran, truk pengangkut sampah mengangkut dua kali. Yakni pada sekitar pukul 01.00 dini hari dan 06.00 pagi. Pada hari biasanya, pengangkutan sampah dari TPS hanya satu kali.
Sarto menyatakan, bahwa memang idealnya pengangkutan sampah sebanyak dua kali dalam satu hari. Dengan demikian, sampah di TPS tidak terlalu lama menumpuk. Sarto mewakili rekan lainnya berharap polemik di TPA Kaliori segera berakhir. Sehingga, pembuangan sampah dari TPS tidak was-was kemungkinan ditolak. (fij)