BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Persoalan pengelolaan sampah dan aktivitas penambangan ilegal kembali menjadi perhatian serius dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banjarnegara yang digelar di Pringgitan Rumah Dinas Bupati.
Bupati Amalia menekankan bahwa persoalan sampah kini memasuki fase yang mengkhawatirkan dan tidak bisa lagi ditangani secara biasa. Ia mendesak agar pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong dibenahi secara menyeluruh.
“Sampah bukan hanya masalah estetika, tapi juga soal kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Kita perlu pembenahan pengelolaan TPA Winong dan edukasi kepada masyarakat,” ujar Amalia, Selasa (1/7/2025).
Selain penataan TPA, ia juga menyoroti perlunya penanganan sedimentasi di Waduk Mrica sebagai bagian dari strategi konservasi lingkungan yang lebih luas.
BACA JUGA:Pemda Kebumen Diminta Sikapi Tambang Ilegal
Masalah lain yang juga mengemuka dalam rapat tersebut adalah penambangan galian C yang dinilai mulai meresahkan. Amalia meminta agar aktivitas penambangan diawasi lebih ketat menyusul sejumlah kejadian yang sempat menjadi perbincangan publik di media sosial.
“Jangan sampai kejadian yang viral di media sosial kemarin terulang lagi. Kita butuh pengawasan dan penegakan aturan yang konsisten,” tegasnya.
Amalia juga menyampaikan rencana peluncuran program “Forkopimda Goes to School” sebagai respon atas meningkatnya kekhawatiran terhadap perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Program ini akan melibatkan aparat penegak hukum untuk turun langsung ke sekolah-sekolah.
“Kami ingin ada pendekatan edukatif yang tidak menegangkan. Ini bukan sekadar sosialisasi hukum, tapi membangun kedekatan antara aparat dan siswa agar mereka tidak salah arah,” ungkap Amalia.
Empat isu utama yang dibahas dalam forum ini yakni, konservasi lingkungan, pengelolaan sampah, penambangan galian golongan C, dan inisiasi edukatif Forkopimda ke sekolah-sekolah. Pemerintah daerah menyatakan akan segera menindaklanjuti hasil rapat dengan langkah teknis di lapangan bersama instansi terkait.