CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Nelayan di wilayah pesisir selatan Cilacap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul peringatan dini gelombang tinggi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan data dari BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, gelombang tinggi diperkirakan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa potensi gelombang tinggi berkisar antara 2,5 hingga 4 meter dapat terjadi di perairan selatan Jawa, termasuk perairan Cilacap, akibat pengaruh angin kencang dari timur hingga tenggara.
"Angin timur yang bertiup cukup kencang menjadi pemicu utama tingginya gelombang laut. Kondisi ini diprediksi berlangsung setidaknya hingga tiga hari ke depan," ujar Teguh, Senin (30/6/2025).
BACA JUGA:Panen Melimpah, Nelayan Cilacap Kebanjiran Udang Rebon
BMKG mengimbau nelayan tradisional dengan kapal kecil untuk tidak melaut terlebih dahulu. Selain itu, aktivitas pelayaran seperti kapal tongkang, perahu wisata, dan kapal nelayan juga diharapkan waspada terhadap risiko keselamatan.
Masyarakat pesisir juga diimbau untuk tidak beraktivitas terlalu dekat dengan pantai, terutama di kawasan yang rawan terjangan ombak seperti Pantai Teluk Penyu, Widarapayung, dan Jetis.
BMKG akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan gelombang laut, serta memperbarui informasi melalui kanal resminya. Warga diharapkan tetap mengikuti perkembangan informasi cuaca dan mematuhi imbauan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Sementara itu, nelayan Cilacap, Amin mengatakan bahwa sebagian besar nelayan sudah mulai mengurangi aktivitas melaut sejak akhir pekan kemarin.
"Nelayan disini sudah paham betul tanda-tanda cuaca ekstrem. Biasanya kita akan menunggu sampai kondisi lebih aman," katanya. (ray)