Dampak Demo Sopir Truk, Harga Sayuran Sempat Melonjak Selama Dua Hari

Senin 23-06-2025,18:06 WIB
Reporter : Muna Nadhifa Zakiya
Editor : Bayu Indra Kusuma

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Harga sayuran di Pasar Segamas, Purbalingga, sempat melonjak dalam dua hari terakhir akibat terganggunya distribusi dampak dari aksi demonstrasi sopir truk. Kenaikan ini membuat para pedagang dan pembeli sama-sama kelimpungan, sebelum akhirnya harga kembali stabil pada Minggu pagi (22/6).

Kuswati (49), pedagang sayur di pasar tersebut, mengaku harga beberapa komoditas sayuran seperti wortel dan cabai naik cukup tajam. Wortel yang biasanya dijual di kisaran Rp12.000-Rp14.000 per kilogram, melonjak hingga Rp18.000–Rp20.000. Cabai bahkan sempat menyentuh Rp60.000 per kilogram, sementara harga kubis naik menjadi Rp9.000.

“Naiknya dari hari Jumat sampai Sabtu, karena kiriman telat semua. Baru Minggu ini lancar lagi, jadi harga sudah normal,” ujar Kuswati.

Ia mengaku lega distribusi barang mulai kembali berjalan, namun tetap berharap kondisi seperti ini tidak terulang. Menurutnya, fluktuasi harga yang tidak wajar dalam waktu singkat menyulitkan pedagang dalam menjaga kepercayaan pelanggan.

BACA JUGA:Aksi Mogok Sopir Truk Picu Kenaikan Harga Sayur Hingga 100 Persen di Banjarnegara

Di sisi lain, Sumiyah (59), seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja, memberikan pandangan bijak. Ia memahami jika kebijakan yang berdampak pada distribusi barang seringkali diambil demi alasan keselamatan atau kepentingan yang lebih luas.

“Kalau memang itu untuk keselamatan bersama, ya kita harus terima. Jangan cuma mikirin diri sendiri, tapi semua orang,” ungkapnya.

Namun suara lain datang dari Mugi (51), pedagang sayur lain di los golakan. Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib pedagang kecil dalam setiap keputusan yang diambil.

“Ya otomatis dari pemerintah itu kalau bikin kebijakan, jangan yang merugikan rakyat kecil. Paling tidak seperti itu. Sama-sama enak kalau bikin aturan,” kata Mugi sambil menata dagangannya.

BACA JUGA:Dampak Demo Truk ODOL, Pasokan Sayur di Pasar Cilacap Menipis

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa rantai distribusi pangan begitu rentan terhadap gejolak kebijakan dan situasi sosial. Pedagang dan pembeli adalah pihak pertama yang langsung terdampak. Ketika distribusi terganggu, bukan hanya harga yang berubah, tetapi juga rasa aman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Pasar tradisional, seperti Pasar Segamas, bukan hanya tempat jual beli. Ia adalah denyut ekonomi rakyat kecil yang harus dijaga bersama. Semoga ke depan, kebijakan dan aksi sosial apa pun tetap mempertimbangkan dampaknya pada kehidupan warga paling bawah.

Kategori :