BANYUMAS - Keseriusan Korem 071/Wijayakusuma (Wk) merangkul semua komponen bangsa, terutama di sembilan daerah tingkat dua perlu ditingkatkan. Hal itu disampaikan oleh konsultan komunikasi dan motivator, Dr Drs Aqua Dwipayana M I Kom.
Menurutnya, itu merupakan modal yang luar biasa. Sebab saat ini hubungan dan kebersamaan antara TNI dengan rakyat sudah bagus. "Bisa dilihat potensinya sangat besar kalau TNI dan rakyat bersatu, jadi semakin kompak," ujarnya saat mengisi acara Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat, dengan tema Bersama Rakyat Mewujudkan NKRI Berdaulat dan Sejahtera, di Aula Korem 071/Wk, Rabu (9/5).
KOMUNIKASI Kasiter Korem 071 Wk, Letkol Inf Sapto Broto mengisi acara tentang Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat, dengan tema Bersama Rakyat Mewujudkan NKRI Berdaulat dan Sejahtera, di Aula Korem 071Wk, kemarin. (KOREM UNTUK RADARMAS)
Lebih lanjut Aqua mengatakan, di sembilan daerah tingakt dua, memiliki karakter dan potensi yang beragam. Sehingga bisa dijadikan acuan untuk sumbangsihnya demi kemajuan bersama.
Demi mewujudkan hal tersebut, menurut Aqua, kuncinya yaitu komunikasi. "Kalau mau dijabarkan lagi bisa dengan silaturahim, dengan begitu yang sudah baik bisa lebih baik lagi," katanya.
Aqua mengharapkan, kesan masuk ke wilayah TNI tidak dirasakan seram oleh warga sipil. Sebab selama ini banyak yang merasa jika masuk ke wilayah TNI, seperti masuk ke kandang macan.
"Kalau hubungan masyarakat dengan TNI baik, kesan seram masuk kandang macan tidak akan ada, karena setelah di dalam ternyata macannya saling berpelukan," imbuhnya.
Aqua pun menuturkan, fenomena menarik beberapa tahun terakhir ini, TNI semakin pro aktif mendekatkan diri pada masyarakat. Ada komitmen prajurit TNI memberikan timbal balik pada masyarakat, dan implementasinya diterapkan.
Sementara itu Kasiter Korem 071 /Wk, Letkol Inf Sapto Broto menambahkan, adanya komunikasi bisa menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi terbaik. Sehingga masalah yang ada bisa terselesaikan dengan baik. "Seperti saat ada bentrok antar agama, bisa diselesaikan dengan silaturahmi dan komunikasi," ujarnya.
Dia pun menyontohkan saat bertugas di kabupaten yang PAD nya rendah dan kesulitan membangun jembatan. Maka antara masyarakat, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat saling berinergi, dan tiga bulan kemudian jembatan tersebut bisa dibangun. (ely)