BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, harga sapi kurban di Banjarnegara melonjak signifikan. Kenaikan mencapai hingga Rp5 juta per ekor, didorong oleh melonjaknya permintaan baik dari pasar lokal maupun luar kota.
Pantauan di sejumlah kandang milik peternak dan pedagang sapi di wilayah ini menunjukkan bahwa sapi usia siap kurban yang sebelumnya dijual sekitar Rp18 juta, kini dibanderol antara Rp23 hingga Rp25 juta per ekor.
Ismanto, seorang pedagang sapi kurban asal Banjarnegara, mengungkapkan bahwa stok sapi miliknya tahun ini mencapai 100 ekor, sebagian besar sudah dipesan pembeli.
"Permintaan naik sekitar 70 persen dibanding hari biasa. Sapi harga Rp23 juta sampai Rp25 juta paling banyak dicari. Kami bahkan sedang siapkan perluasan kandang untuk antisipasi lonjakan pesanan," kata Ismanto, Senin (26/5/2025).
BACA JUGA:Sekolah Rakyat, Anak Miskin Ekstrem di Banjarnegara Kini Punya Akses Pendidikan dan Harapan
Tak hanya soal harga dan stok, perhatian terhadap kesehatan hewan juga menjadi prioritas. Untuk memastikan kualitas tetap prima hingga hari pemotongan, para pedagang melakukan perawatan ekstra terhadap ternak mereka.
"Kami beri tambahan vitamin, mandikan rutin, dan minumannya juga pakai jamu agar sapi tetap sehat sampai Idul Adha," jelasnya.
Peningkatan harga ini menjadi fenomena tahunan menjelang hari besar keagamaan, tetapi tahun ini dianggap cukup drastis. Bagi para pedagang, momen ini menjadi angin segar secara ekonomi.
Diperkirakan, keuntungan per hari bisa mencapai Rp5 hingga Rp10 juta, tergantung volume penjualan dan ukuran sapi.
BACA JUGA:Dieng Resmi Jadi Geopark Nasional, Banjarnegara Buka Peluang Ekowisata Baru
Namun, di balik berkah itu, muncul kekhawatiran soal ketersediaan stok. Beberapa pedagang mulai mengamankan pasokan tambahan dari luar daerah untuk menghindari kelangkaan di puncak permintaan.
Kenaikan harga sapi ini diprediksi masih akan berlangsung hingga H-2 Idul Adha, seiring membanjirnya permintaan dari berbagai daerah. Pemerintah daerah sendiri belum mengeluarkan intervensi pasar atau kebijakan khusus terkait lonjakan harga ini. (jud)