CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan masih akan terjadi di wilayah Cilacap hingga Kamis, (16/5). Intensitas hujan bervariasi, dari ringan hingga sedang, terutama terjadi pada siang hingga malam hari.
Masyarakat juga diharapkan lebih waspada pada periode Sabtu hingga Selasa (17-20/5). Dalam kurun waktu tersebut, hujan lebat diperkirakan mengguyur sejumlah kecamatan di bagian barat Kabupaten Cilacap, seperti Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur, dan Cipari.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan, suhu permukaan laut di sekitar perairan Indonesia saat ini masih dalam kondisi hangat, yang berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan hujan.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, pemantauan terhadap fenomena iklim global menunjukkan kondisi yang relatif netral. Indeks Indian Ocean Dipole (IOD) tercatat berada pada angka 0,541, dan diperkirakan tetap berada dalam fase netral hingga paruh kedua tahun 2025.
BACA JUGA:Hujan Deras dan Angin Kencang di Akhir Pekan, Sejumlah Rumah di Purbalingga Rusak
BACA JUGA:Hujan Deras, Talud Jalan di Desa Sirau Longsor dan Mengancam 9 Rumah Warga
Sementara itu, suhu permukaan laut di wilayah Nino 3.4 juga menunjukkan anomali netral dengan indeks -0,06.
"Secara umum, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia selama Mei hingga Oktober 2025 diprediksi tetap hangat, dengan anomali positif antara 0,5 hingga 2 derajat Celcius. Ini bisa menjadi faktor pendukung terbentuknya awan-awan hujan di beberapa wilayah," jelas Teguh.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang, khususnya di daerah rawan dan berbukit. BMKG juga mengingatkan agar warga pesisir memperhatikan kondisi gelombang laut yang bisa mencapai 2,5 meter di perairan selatan Cilacap.
"Untuk informasi cuaca yang lebih akurat dan terkini, masyarakat dapat mengakses aplikasi InfoBMKG atau mengikuti media sosial resmi BMKG," imbuh Teguh.