Tapi di sisi lain, LCD justru lebih tahan sama masalah burn-in dan biasanya lebih awet buat dipakai jangka panjang.
Buat kamu yang nggak terlalu peduli sama tampilan super vivid atau warna yang "meledak-ledak", LCD udah lebih dari cukup.
BACA JUGA:Motorola Edge 60, Si Kurva Elegan yang Siap Tantang Flagship Lain
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Tecno POVA 6 untuk Pengguna Harian dan Gamer
Buat nonton YouTube, main game ringan, atau chatting, layar ini masih sangat bisa diandalkan. Dan bonusnya: biaya ganti layar LCD jauh lebih murah daripada OLED. Kekurangan LCD:
- Warna hitam kurang pekat, karena semua bagian layar selalu kena cahaya dari belakang.
- Sudut pandang terbatas, makin miring layar dilihat, makin pudar warnanya.
- Konsumsi daya lebih tinggi, karena lampu latar nyala terus.
- Desain HP jadi agak tebal, karena panelnya lebih gede dari OLED.
Ngomongin visual murni, OLED jelas menang telak. Baik yang soft maupun hard, punya keunggulan warna yang lebih nendang, hitam yang solid, dan konsumsi daya lebih hemat di beberapa kondisi.
Tapi ya, tetap ada harga yang harus dibayar.
BACA JUGA:HP 2 Jutaan dengan Layar AMOLED 120Hz? Infinix Note 50 Jawabannya!
BACA JUGA:Tips Memilih HP yang Worth It di Tahun 2025 dengan Spesifikasi Terbaik!
Di sisi lain, LCD adalah pilihan paling aman buat kamu yang pengen HP awet, murah, dan nggak ribet. Kualitas visualnya memang kalah, tapi soal daya tahan dan biaya servis, dia masih jadi jawara.
Jadi, harus pilih yang mana? Kalau kamu suka tampil beda, sering nonton konten visual, dan suka teknologi canggih, Soft OLED bisa jadi pilihan paling ideal—kalau dompet kamu kuat ya.
Kalau kamu pengen tampilan keren tapi tetap hemat, Hard OLED adalah titik tengah yang pas. Kualitas bagus, harga bersahabat.
Dan kalau kamu tipikal pengguna santai, sering jatuhin HP, atau pengen HP yang gampang diperbaiki, LCD bisa jadi sahabat terbaikmu.
BACA JUGA:HP Lipat Cepat Rusak atau Tahan Lama? Ini Ulasan Kualitas dan Durabilitasnya
BACA JUGA:Oppo Reno 13F 5G Jadi Pilihan Tepat Buat Generasi On-The-Go
Kebanyakan orang mikir layar itu soal resolusi doang—padahal bukan. Jenis layar punya peran besar dalam pengalaman kamu sehari-hari.