Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang berhasil mencapai perempat final. Status juara Grup C memberikan kepastian tiket mereka bertanding ke Qatar November nanti.
Keberhasilan ini tentu tak lepas dari perjuangan luar biasa sejak fase grup. Garuda Muda berhasil mengatasi tekanan dan tampil solid di tiga laga awal.
Tentu saja, hasil melawan Korea Utara menjadi pelajaran berharga. Pengalaman ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas permainan di Piala Dunia nanti.
Jejak Sejarah dan Evaluasi
Kekalahan ini membuat Indonesia gagal mengulangi pencapaian 1990, saat menembus semifinal. Namun, setidaknya torehan kali ini menyamai prestasi edisi 2018 saat dilatih Fachry Husaini.
Langkah hingga delapan besar adalah perkembangan positif. Tapi evaluasi mendalam tetap dibutuhkan, terutama di sektor pertahanan dan transisi permainan.
Dengan kekalahan timnas Garuda U-17 memberikan sosrotan kepada pelatih Nova Arianto soal strategi yang belum efektif saat melawan tim kuat. Namun, ia tetap mendapat pujian karena membawa tim lolos ke Piala Dunia.
Ke depan, tim pelatih harus memperkuat fisik, mental, dan kedisiplinan taktik. Uji coba melawan lawan-lawan kuat sebelum ke Qatar menjadi langkah krusial.