RAWALO-Rusaknya jalan desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo akibat tanah bergerak, hingga kini belum ditangani. Warga harus bersabar karena penanganan harus menunggu hasil penelitian dari tim Geologi ITB Bandung.
Kepala Desa Banjarparakan Yuningsih mengatakan, penanganan jalan desa yang rusak setelah terjadi pergerakan tanah di dekat sungai harus menunggu hasil penelitian ITB Bandung. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas PU Banyumas Irawadi usai meninjau jalan tersebut beberapa waktu lalu.
"Penanganan jalan desa harus menunggu hasil penelitian supaya tidak lagi terjadi hal serupa usai ditangani. Karena sekitar dua tahun yang lalu juga sudah ditangani dan kembali lagi terjadi tanah bergerak. Dengan kejadian ini diharapkan dengan penelitian dapat menentukan penanganan yang tepat,"jelasnya, Minggu (26/2).
Menurutnya, dari hasil kunjungan Kepala DPU Banyumas diharapkan dapat membantu pengajuan penanganan dari Pemerintah Desa untuk dapat dilaksanakan pada tahun 2017 ini. Saat ini kondisi jalan sudah hampir putus dan lalu lintas kendaraan terganggu karena badan jalan sudah mepet ke halaman rumah warga.
"Diharapkan bisa ditangani tahun ini. Jika sampai jalan terputus, aktivitas warga akan lumpuh karena jalan tersebut menjadi satu-satunya akses jalan bagi ratusan KK dan roda empat. Semoga diteliti, hasilnya menjadi acuan dalam penanganan jalan,"harapnya.
Diketahui sebelumnya, usai jalan desa retak dan ambles, warga melakukan penanganan dengan memasang tiang pancang di lokasi. Bahkan, akibat jalan rusak tersebut aktivitas warga terganggu. Padahal kejadian jalan ambles saat jalan tersebut akan di aspal hotmix.
Pemerintah desa kemudian melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk penanganan. Anggota dewan juga sudah meninjau lokasi dan terakhir Kepala DPU Banyumas. Diharapkan realisasi penanganan jalan berjalan dengan cepat. (gus)