INI bisa jadi petunjuk penting bagi polisi. Dari perampokan di Cikawung Pekuncen, salah satu pelaku diketahui menggunakan logat Banyumasan. Sedangkan pelaku lainnya logat Jawa Timuran. Pelaku yang diketahui masuk melalui pintu gudang belakang diperkirakan sudah mengetahui seluk beluk rumah korban.
Pembantu rumah Rubianti mengatakan, pelaku ada yang menggunakan logat Banyumasan dan Jawa Timuran saat mengancam dengan menggunakan senjata tajam. "Logatnya ada yang Banyumasan dan Jawa Timuran. Tapi jelas pakai logat yang setiap hari saya dengar di Banyumas,"jelasnya.
Kapolsek Pekuncen AKP Sutarno mengatakan, pelaku masuk ke rumah korban dengan menjongkel pintu gudang belakang rumah. Kemudian berhasil masuk ke rumah dengan menjongkel pintu rumah.
"Setelah masuk rumah pelaku leluasa menggasak harta korban. Korban dibawah ancaman senjata tajam dan api. Pelaku langsung kabur dengan meninggalkan korban di dalam kamar dan satu korban di kamar mandi dengan terikat,"jelasnya.
Salah satu warga, Kusworo mengatakan, warga sekitar tidak mengetahui kejadian tersebut karena tidak terdengar suara mencurigakan. Padahal radius 50 meter ada warga yang sedang ronda sampai pukul 03.00 namun tidak mengetahui kejadian tersebut.
"Warga tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut. Warga baru mengetahui saat ada kerabat yang datang dan warga datang ke lokasi. Sebelum kejadian tidak ada orang yang mencurigakan dan hal tersebut mengagetkan kami,"katanya. (gus)