PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Warga Kabupaten Purbalingga, berhasil memproduksi kompor berbaban bakar alternatif, yang ramah lingkungan. Adalah Anter Basuki, warga Desa Galuh RT 12 RW 6, Kecamatan Bojongsari, yang berhasil memproduksi kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah.
Anter menjelaskan, inovasi ini menawarkan solusi bahan bakar alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan. "Yakni, dengan memanfaatkan limbah oli yang selama ini sering mencemari lingkungan," katanya diemui di rumah sekaligus workshop miliknya.
Dia menjelaskan, kompor produksinya mampu menghasilkan panas yang stabil. Serta, dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri kecil.
"Kompor ini lebih hemat dibandingkan kompor gas karena hanya memerlukan sekitar satu liter oli bekas, untuk pemakaian selama lima jam non stop," jelasnya.
BACA JUGA:Tiga Desa di Banyumas Barat Diusulkan Permodalan Pembuatan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah
Dia juga mengklaim, rasa masakan juga tidak ada bau oli ataupun bau asap, seperti masakan pada umumnya. Diklaim kompor buatannya aman dan tidak akan meledak. Selain itu apinya berwarna biru dan tidak berasap.
Dia mengaku baru memproduksi kompor bebahan bakar oli bekas tersebut, selama dua bulan terakhir. Meski baru dua bulan diproduksi, kompor berbahan bakar oli bekas ini, menurutnya, mendapat respons positif dari masyarakat. Bahkan pembeli ada yang berasal dari Pulau Sulawesi.
"Hingga saat ini, lebih dari 100 unit telah terjual, dengan mayoritas pembelinya berasal dari kalangan pelaku UMKM dan rumah tangga," akunya.
Dia juga mengklaim Harga kompor terjangkau, karena hanya dibanderol Rp 450 ribu per unit. "Kami memasarkan kompor ini secara online melalui Facebook dan marketplace.
BACA JUGA:Panduan Mobil Listrik Terbaik untuk Pemula yang Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Toyota Prius RW 2025, Mobil Hybrid Futuristik dan Ramah Lingkungan
Anter mengaku baru bisa memproduksi sekira tujuh unit kompor per hari. "Ke depannya kami berjatrao bisa meningkatkan kapasitas produksi agar lebih banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan kompor ini," lanjutnya.
Terkai hal itu, dia berharap adanya dukungan dari pemerintah, terutama dalam hal pengadaan alat produksi.
Sementara itu, Pemerintah Desa Galuh mengapresiasi kreativitas warganya tersebut. Perangkat Desa Galuh Sugiono berharap dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Pihak desa menurutnya, siap memberikan dukungan agar teknologi ini bisa diterapkan dengan aman dan efektif.
Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa memberikan pendampingan. "Kami melihat ini sebagai peluang besar bagi masyarakat. Jika teknologi ini bisa diterapkan dengan baik, akan sangat membantu perekonomian warga. Serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar elpiji," lanjutnya.