Cari Penyebab Banjir, BPBD Kebumen Selidiki Sungai Bawah Tanah

Selasa 21-01-2025,18:47 WIB
Reporter : Saefur Rohman
Editor : Puput Nursetyo

KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen menerjunkan tim khusus untuk melakukan penelusuran sungai bawah tanah di kawasan Pegunungan Karst Gombong Selatan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana, sekaligus mencari penyebab banjir di Desa Argopeni dan Desa Karangduwur Kecamatan Ayah beberapa Waktu lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Udy Cahyono mengatakan, sebanyak 6 orang tim BPBD Kebumen dan 6 anggota Destana Desa Pasir dan Desa Ayah serta Forkopimcam diterjunkan untuk melakukan penelusuran ini. Sebab berdasarkan laporan, banjir terjadi lantaran aliran sungai bawah tanah tertutup sampah.

"Tim yang kami terjunkan sudah dibekali skil dan peralatan lengkap, tim menyusuri sungai bawah tanah sekitar sejauh 1,5 kilometer dengan jarak ditempuh sekitar 55 menit untuk sekali jalan," katanya, Selasa (21/1).

Dari hasil penelusuran, tim berhasil mengidentifikasi dan menemukan dugaan lokasi sumbatan sampah yang mengakibatkan banjir dari Goa Surupan hingga menyebabkan longsor di mulut goa Pantai Sawangan.

BACA JUGA:Sempat Diperbaiki Tanggul Sungai Kemit Amblas Lagi

BACA JUGA:Masjid Al Muttaqien Bagikan 200 paket Sembako

"Hulunya itu ada di Desa Argopeni dan Karangduwur, setelah kami cek sampai ujung menuju pantai di wisata Pantai Sawangan, akibat sumbatan itu membuat lokasi curug mulut goa yang indah hilang akibat longsor," ungkap Udy.

Udy menambahkan, selain sampah tim penelusuran juga menemukan sejumlah titik longsor yang memperburuk kondisi sistem aliran sungai bawah tanah. Akibat kejadian ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai.

"Aliran sungainya menjadi sempit, sehingga kalau tertutup sampah bisa banjir," jelasnya.

Udy mengatakan, mecetnya aliran sungai bawah tanah sempat membuat warga panik. Sebab jika tidak segera tertangani akan selalu menimbulkan banjir. Terlebih curah hujan belakangan ini masih cukup tinggi. Oleh karena itu, BPBD bersama pemerintah desa setempat langsung melakukan upaya untuk mencegah dampak yang lebih besar.

"Untuk aliran sungai masih berfungsi dengan baik, hanya perlu perhatian barangkali ada sampah nyangkut dan menjadi kewaspadaan jika terjadi banjir," pungkasnya. (fur)

Kategori :