CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Data terbaru dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, sampai minggu kedua Januari 2025, total 86 sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dari data tersebut, dua ekor sapi dinyatakan mati, 63 ekor sembuh, empat ekor dipotong bersyarat, dan 17 ekor lainnya masih dalam proses penyembuhan.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Achmad Nurlaeli mengatakan, kasus PMK di Cilacap dapat tertangani dengan baik, dan sebagian besar sapi yang terjangkit telah sembuh.
"Penanganan PMK di Cilacap terbilang baik, kemarin memang ada ternak terjangkit PMK yang mati karena terlambat dalam pelaporannya," katanya, Kamis (16/1).
BACA JUGA:Antisipasi Wabah PMK, Banjarnegara Perketat Pengawasan Ternak
BACA JUGA:Ratusan Sapi di Banyumas Terjangkit PMK
Lebih lanjut Achmad menyampaikan, saat ini Dinas Pertanian sudah melakukan penanganan seperti penyemprotan disinfektan pada kandang ternak, pemeriksaan berkala, serta edukasi pada para peternak.
"Termasuk memantau mobilisasi hewan ternak yang keluar masuk Cilacap, dan pemberlakuan SOP pada saat penanganan hewan ternak, jadi yang dapat keluar masuk kandang diatur, tidak sembarang orang karenna berpotensi membawa virus," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Slamet Sugino menambahkan, saat ini populasi hewan ternak di wilayah Kabupaten Cilacap sebanyak 15 ribu ekor sapi.
"Kalau untuk stok harian kita masih cukup, sedangkan untuk persiapan kurban, para peternak belum berani menyetok karena melihat perkembangan PMK," terangnya.
Kemudian untuk mengantisipasi penyebaran PMK, Pihak Dinas Pertanian akan mengupayakan vaksinasi terhadap hewan ternak. Rencananya Kabupaten Cilacap akan mendapat alokasi sebanyak tiga ribu dosis.
"Tim pada hari Rabu kemarin sudah dalam perjalanan pengambilan tiga ribu dosis vaksin ke Dinas Pertanian Provinsi, harapan kami minggu depan sudah mulai vaksinasi, dan kita sudah mulai melakukan pendataan," pungkasnya.