Kecamatan Kebumen Tertinggi Kasus DBD
KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen mengungkapkan tingginya data kasus DBD di Kabupaten Kebumen pada Januari 2025. Kepala Dinas Kesehatan PPKB dr Iwan Danardono menyatakan sudah ada 40 kasus DBD terjadi di kebumen pada awal tahun ini.
"Di bulan Januari ini saja sudah ada 40 kasus DBD, sehingga kami laksanakan PSN secara serentak di seluruh desa di Kabupaten Kebumen," jelas dr Iwan.
Lonjakan kasus tertinggi berada di Kecamatan Kebumen yang menyentuh 21 kasus Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah (DBD). Diantaranya 6 kasus terjadi di Desa Adikarso Kecamatan Kebumen.
Menghadapi hal tersebut, Pemkab Kebumen menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak di seluruh desa wilayah Kebumen. Secara simbolis kegiatan ini dilakukan di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar, Jumat (10/1), dengan mendatangi rumah rumah warga.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten 1 Sekda Kebumen, R Agung Pambudi, Kepala Dinas Kesehatan PPKB dr Iwan Danardono, Kepala Puskesmas Karanganyar, Forkopimcam Karanganyar, Pemdes Grenggeng dan para kader kesehatan Desa Grenggeng.
Asisten 1 Sekda Kebumen R Agung Pambudi mengatakan, PSN secara serentak dilakukan oleh para kader dan masyarakat. Hal ini penting dilaksanakan guna mengantisipasi perkembangan jentik nyamuk dengue sekaligus menangani ancaman kasus DBD di Kebumen.
"Dengan meningkatnya kasus DBD di Kebumen sehingga sebagai bentuk antisipasi pemkab melakukan gerakan PSN yang di laksanakan oleh seluruh kader dan masyarakat. Sehingga tumbuh perkembangan jentik nyamuk dengue itu bisa tertangani dan ancaman DBD juga bisa berkurang, dan Desa Grenggeng menjadi salah satu desa yang kasusnya paling banyak" kata Agung.
Sekretaris Dinkes Kebumen Ida Indrayani Achmal yang juga hadir dalam acara ini, turut mengimbau masyarakat agar PSN ini bisa dilakukan secara rutin tidak hanya sekali.
"Jadi saya harap PSN ini tidak hanya sekali dilakukan oleh masyarakat, tapi harus continue. Caranya bagaimana? Sederhana saja, yakni dengan 3 M, menguras, menutup, dan mengubur," tuturnya.
Ia menyoroti data terakhir kasus DBD sampai 10 Januari 2025 yang memiliki angka kematian nol kasus. "Inilah pentingnya PSN, agar kasus DBD bisa ditekan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kebumen II dr. Siti Aminatun Zakhroh menambahkan, bahwa idealnya PSN dilakukan dalam waktu satu minggu sekali. Karena siklus hidup nyamuk dari jentik sampai menjadi nyamuk aedes aegypti membutuhkan waktu delapan hari.
"Paling tidak sebelum nyamuk ini bisa terbang, jentik ini sudah kita bersihkan, sehingga dia tidak bisa berkembang biak lagi," tuturnya.
dr. Siti Zakhroh juga mengingatkan bahwa nyamuk aedes aegypti merupakan nyamuk yang hanya mau hidup di tempat yang bersih, tidak mau menempel di atas tanah. Ia hanya menyerang di waktu pagi dan sore dengan radius terbang mencapai jarak 200 meter, serta hanya nyamuk betina saja yang bisa menimbulkan virus DBD.
Di tempat yang sama, Camat Kebumen Karyanto menambahkan, dalam mendukung PSN ini, pihaknya telah mengeluarkan surat yang memerintahkan semua desa di wilayahnya untuk menggelar PSN di lingkungan masing-masing. Tujuannya agar pengendalian kasus DBD bisa terjaga.
Diketahui, sasaran PSN ini meliputi semua kantor pemerintahan atau lembaga, kecamatan, puskesmas, desa atau kelurahan, sekolahan, pondok pesantren, serta melibatkan masyarakat di lingkungan masing-masing. (mam/fur)