Aksi manusia membuang sampah ke sungai atau laut menjadi aktivitas daratan yang mencemari ekosistem laut.
Dari segi ekonomi, hasil yang diperoleh dari pengelolaan sampah bisa menjadi sumber finansial bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Pendapatan tersebut bisa menunjang kemandirian ekonomi dan pada akhirnya berujung pada kemampuan daerah untuk berdikari.
"Banyumas kini memiliki kearifan berupa tata kelola sampah yang menjadi percontohan bagi Indonesia bahkan dunia. Satu lagi poin SDG yang berhasil dicapai Banyumas adalah kemitraan," paparnya.
Banyumas berhasil mendukung kemitraan publik dengan menyampaikan inovasi pengelolaan sampah. Pemkab sering mendapat kunjungan studi dari daerah lain atau juga diundang dalam beberapa agenda seminar untuk berbagi pengalaman.
"Pemkab Banyumas juga mendapat apresiasi dari United Nation Capital Development Fund (UNCDF). Tujuan ini diharapkan mampu mendorong daerah lain untuk berinovasi atau minimal ikut mengaplikasikan sistem yang diterapkan Banyumas dalam pengelolaan sampah," terangnya.
Inovasi pengelolaan sampah Banyumas merupakan bentuk gotong royong pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah dengan baik mampu mengakomodir segala kepentingan masyarakat, terutama dalam hal regulasi. (*)