BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Dalam upaya mencetak juru sembelih halal yang kompeten dan tersertifikasi, DPD Juleha Banjarnegara menggelar Bimbingan Teknis (bimtek) khusus unggas pada Sabtu (14/12/2024). Pelatihan yang bertempat di Gedung PGRI Banjarnegara, diikuti 100 peserta baik lokal maupun luar kabupaten.
Bimtek bertujuan memfasilitasi masyarakat yang ingin menjadi ahli juru sembelih halal yang diakui pemerintah, sesuai UU Nomor 33 Tahun 2014, tentang Jaminan Produk Halal dan SKKNI Nomor 196 Tahun 2014. Dalam kegiatan ini, peserta dibekali materi komprehensif dari sejumlah pakar yang sudah berpengalaman di bidangnya.
Materi pertama tentang Urgensi Penyembelihan Halal yang disampaikan Ustad Junianto SE, yang menjelaskan pentingnya menjaga kehalalan produk unggas sesuai syariat Islam. Materi kedua tentang penerapan SKKNI oleh drh Hairy Kusuma, yang juga memandu praktik pemotongan ayam dan unggas.
Sementara itu Drh Agung Yuwono MVet memberikan materi tentang Hygiene, Sanitasi, dan Kesejahteraan Hewan, yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan unggas dan lingkungan selama proses pemotongan hewan. Serta Arif Mustofa K SS dari CV Restu Jaya yang memberikan wawasan terkait Manajemen Usaha RPU.
BACA JUGA:Baznas Banjarnegara Kembali Gelar Pelatihan Ekonomi Produktif,
BACA JUGA:Banjir di Kalibening, Petani Terancam Rugi Akibat Luapan Sungai Brukah
Dalam acara tersebut, Ketua MUI Banjarnegara KH M Fahmi Hisyam SAg memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Menurutnya, pelatihan seperti ini adalah bentuk kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan halal di Indonesia.
Pada sesi akhir, peserta mengikuti praktek langsung penyembelihan ayam. Di mana setiap peserta diberi kesempatan mempraktekkan teknik yang benar sesuai panduan syariat dan standar SKKNI. "Peserta juga mendapatkan fasilitas berupa sertifikat dan buku panduan Juleha. "terangnya.
Diharapkan, pelatihan ini dapat mencetak Juleha yang kompeten, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging yang tidak hanya higienis, tetapi juga terjamin kehalalannya sesuai syariat Islam.
"Selain itu, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proses pemotongan yang baik dan benar," harapnya. (wil)