BACA JUGA:Mengintip Harga Mobil LSUV (Low Sport Utility Vehicle) Termurah di Akhir Tahun 2024
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Daihatsu Taft Reborn: Mobil Bertampang Imut dengan Konsumsi BBM yang Irit
Namun, dengan semakin banyaknya kendaraan yang dipasang barcode, ada potensi penyalahgunaan fasilitas subsidi BBM.
Penyalahgunaan dapat terjadi jika orang yang tidak berhak atas subsidi menggunakan barcode orang lain yang sudah terdaftar.
Sebagai contoh, seseorang bisa saja memperoleh barcode My Pertamina dari kendaraan yang terdaftar.
Lalu memindainya untuk mendapatkan bahan bakar dengan harga subsidi tanpa memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Mobil Keluarga dari YouTuber Otomotif Fitra Eri
BACA JUGA:Update Harga Mobil Bekas Toyota Avanza 1.3 G 2004 yang Masih Banyak Dicari
5. Kemungkinan Terjadi Kesalahan Penggunaan dan Kekeliruan dalam Transaksi
Pemasangan barcode My Pertamina pada kendaraan juga bisa berisiko terjadinya kesalahan dalam transaksi.
Misalnya, jika barcode terpasang di bagian yang kurang tepat atau kurang terlihat oleh petugas SPBU, ada kemungkinan proses pemindaian barcode akan gagal.
Ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam pengisian bahan bakar atau bahkan kesalahan dalam pemilihan jenis bahan bakar yang ingin dibeli.
BACA JUGA:Update Harga Mobil Daihatsu Rocky Generasi Awal: SUV Kompak yang Tetap Menarik di Tahun 2024
BACA JUGA:Mengenal 5 Perbedaan Baterai Mobil Listrik dan Mobil Hybrid
Selain itu, dalam beberapa kasus, sistem aplikasi My Pertamina bisa mengalami gangguan atau bug yang mengakibatkan barcode tidak dapat dipindai dengan benar.
Meskipun barcode My Pertamina dapat memberikan banyak kemudahan dalam proses pembelian bahan bakar dan akses ke program subsidi, ada sejumlah alasan kuat mengapa kalian sebaiknya tidak memasangnya pada mobil.
Dari segi keamanan, potensi kerusakan, estetika kendaraan, hingga risiko penyalahgunaan fasilitas subsidi, pemasangan barcode dapat membawa lebih banyak masalah daripada manfaat. (dda)