Sesuai penelitian yang pernah dilakukan penulis menunjukan, dengan mengkosumsi daun kelor secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya osteoporosis.
Hasil studi lain juga telah membuktikan bahwa daun kelor mampu meningkatkan pembentukan sel darah secara optimal, sehingga dapat mencegah anemia.
Pada umumnya, ibu hamil dan menyusui lebih rentan mengalami anemia atau kekurangan zat besi pada tubuh. Hal ini terjadi karena ibu kehilangan banyak darah saat proses persalinan.
Bagaimana cara mengkosumsi daun kelor. Saat ini terdapat berbagai cara mengolah daun kelor. Daun kelor dapat diolah menjadi tumisan, dioseng, atau sayur bening bahkan keripik juga biskuit. Ekstrak atau suplemen baik bentuk kapsul maupun teh mudah ditemukan di pasaran atau apotek.
Meski daun kelor memiliki beragam manfaat, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi daun kelor secara berlebihan. Hal ini karena efektivitas dan keamanan daun kelor pada ibu hamil masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Agar kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui tetap terjaga, tidak cukup hanya dengan mengonsumsi daun kelor saja.
Bumil dan ibu menyusui juga dianjurkan untuk selalu menjalani pola hidup sehat, yaitu perbanyak istirahat, cukupi kebutuhan cairan, serta konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, serat, serta vitamin dan mineral, istirahat yang cukup dan berdoa.
Jangan lupa tetap rutin melakukan kontrol kehamilan ke pelayanan kesehatan maupun dokter dan segera periksa apabila terdapat keluhan lain untuk memastikan kondisi ibu hamil dan ibu menyusui tetap sehat.
Referensi
1. Sugianto AK. Kandungan Gizi Daun Kelor ( Moringa oleifera ) Berdasarkan Posisi Daun dan Suhu Penyeduhan. Dep Gizi Masy Fak Ekol Mns Inst Pertan Bogor. 2016;5–50.
2. Madukwe EU, Ezeugwu JO, Eme PE. Nutrient Composition and Sensory Evaluation of Dry Moringa Oleifera Aqueous Extract. Int J Basic Appl Sci. 2013;13(3):100–2.
4. Gbadamosi IT,. Moringa regimen corrects nicotine-induced deficits in behaviour, altered energy metabolism and neurotransmitter processing in Rat Brain. J Krishna Inst Med Sci Univ. 2019;8(1):1–13.
5. WHO. Hipertensi Dalam Kehamilan, Preeklampsia, dan Eklampsia. World Heal Organ Ctry Off Indones . 2013:4.8. 2013;2013.
6. Basri H, Hadju V, Zulkifli A, Syam A, Indriasari R. Effect of moringa oleifera supplementation during pregnancy on the prevention of stunted growth in children between the ages of 36 to 42 months. J Public health Res. 2021;10(2):290–6.
7. Dhakar R, Pooniya B, Gupta M, Maurya S, Bairwa N, Sanwarmal. Moringa : The herbal gold to combat malnutrition. Chronicles Young Sci [Internet]. 2011;2(3):119.
8. Rajanandh M, Satishkumar M, Elango K SB. Moringa oleifera Lam. A herbal medicine for hyperlipidemia. A pre–clinical report Asian Pacific J Trop Dis. 2012;2(S790-S5.).