PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dalam upaya mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan, Desa Panican, Kemangkon, Purbalingga, baru-baru ini menjadi tuan rumah kegiatan yang bertema "Penerapan Teknologi Pengelolaan Sampah Berbasis Konservasi dan Penguatan Pertanian Berkelanjutan".
Program Pengabdian Kosabangsa Pendanaan DRTPM Kemendikbudristek Tahun 2024” ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan memanfaatkan limbah untuk menghasilkan produk yang bernilai.
Tim pengabdian terdiri dari dosen dan mahasiswa STT Wiworotomo Purwokerto yang terdiri dari Bambang Sugiantoro, M.T, Utis Sutisna, M,Eng dan Muhamad Soleh, M.T. Tim Pendamping Universitas Negeri Semarang (UNNES), 3 dosen senior terdiri dari Prof. Dr. Nana Kariada TM, M.Si, Dra. Widowati, M.Si dan Drs. Sunyoto, M.Si,.
Kegiatan berupa Focus Group Discussion (FGD) dan workshop tentang pengolahan limbah kertas dan botol. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 23 peserta dari mitra sasaran kelompok swadaya Masyarakat KSM Bangun Utomo yang antusias untuk belajar bagaimana memanfaatkan limbah kertas dan botol menjadi produk kerajinan yang kreatif.
BACA JUGA:IKI MAANTAP ! STT Wiworotomo Puwokerto Menerapkan Teknologi Pembuatan Pellet Berbahan Baku Maggot
Pelatihan pembuatan kerajinan kekinian dengan bahan limbah, produk yang dibuat merupakan karya terbaik yang sudah diuji pasar oleh dosen UNNES Ibu Widowati, M.SI, yang berpengalaman dalam pembuatan kerajinan berbasis limbah.
“Kegiatan FGD merupakan langkah awal yang penting dalam proses ini, di mana para peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam pengelolaan sampah sehari-hari, agar penerapan lebih tepat sasaran dan berdampak keberlanjutan” disampaikan oleh Bambang Sugiantoro, ketua pelaksana, yang datang dengan semua anggota tim pelaksana.
Dalam diskusi ini, tim menjelaskan tentang teknologi pirolisis yang digunakan untuk mengubah sampah plastik dan biomassa menjadi bahan bakar yang berguna. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yang memberikan dukungan dan komitmen untuk membantu fasilitas pengelolaan sampah di desa tersebut.
"Kami sangat mendukung inisiatif ini karena dapat membantu mengurangi timbulan sampah dan memberikan solusi yang berkelanjutan bagi Masyarakat, dengan daur ulang plastik dan biomassa yang merupakan kontributor terbesar sampah di Purbalingga," ujar Kabid Bidang Pengelolaan Sampah DLH Purbalingga, M Nurdin Lutofa, M.T.
Setelah FGD, kegiatan dilanjutkan dengan workshop praktis yang mengajarkan peserta bagaimana cara mengolah limbah kertas dan plastik menjadi produk kerajinan.
Dalam sesi ini, peserta belajar membuat barang-barang seperti tas, dompet, dan berbagai kerajinan lainnya yang menarik dan berpotensi dapat dipasarkan.