PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID — Aktivis Animal Hope Shelter bersama Kepolisian Resort Kota (Polresta) Banyumas berhasil menggagalkan upaya penyelundupan puluhan ekor anjing yang diduga akan dikonsumsi, di Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Kamis (24/10/2024) lalu.
Sebanyak 35 ekor anjing ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan mulut terikat, ditumpuk dalam sebuah mobil Grand Max, dari 35 ekor anjing, empat di antaranya telah mati. Anjing-anjing tersebut diketahui berasal dari Garut, Jawa Barat.
Menurut Kasatreskrim Polresta Banyumas Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, pengungkapan kasus ini terjadi pada Kamis dini hari setelah pihak kepolisian mendapat informasi mengenai mobil mencurigakan.
“Kami menemukan tiga orang di dalam mobil, satu orang tersangka berinisial S (29) dan dua lainnya, R (26) dan A (72), sebagai saksi,” ungkap Andryansyah.
BACA JUGA:Warga Wanareja Jadi Korban Pembacokan, 1 Tersangka Diamankan dan 2 Lainnya Masih Buron
BACA JUGA:Kasus Obat Terlarang di Karangsari, Polisi Buka Peluang Tetapkan Tersangka Baru
Berdasarkan keterangan S, anjing-anjing tersebut rencananya akan dikirim ke wilayah Cilacap, namun pihak kepolisian masih mendalami ke mana tujuan akhir sebenarnya.
Anjing-anjing tersebut, menurut Andryansyah, dibeli oleh tersangka S seharga Rp100 ribu per ekor untuk kemudian dijual dengan harga yang bervariasi.
"Tersangka S bertindak sebagai pembeli dan penjual, sementara kedua saksi belum terbukti terlibat lebih lanjut. Namun, kami masih mengembangkan kasus ini untuk menemukan kemungkinan adanya pelaku lain,” tambahnya.
Di sisi lain, Mustika dari Koalisi Tim Dog Meat Free Indonesia menyoroti keprihatinan atas praktik ini dan mendesak adanya penegakan hukum yang lebih tegas terhadap penyelundupan anjing untuk konsumsi.
BACA JUGA:Penggerebekan Obat Terlarang di Karangmoncol, Tersangka Terancam Dipenjara 13 Tahun
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Persewaan Alat Berat di UPT Perbengkelan, Kejari Cilacap Tetapkan 2 Tersangka
“Anjing bukanlah bahan pangan, apalagi untuk dikonsumsi. Banyak yang merupakan anjing liar, tetapi ada juga anjing berkalung yang menunjukkan bahwa mereka mungkin milik seseorang,” jelas Mustika.
Menurutnya, konsumsi daging anjing hanya didasari mitos terkait stamina dan pengobatan, yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Pihak Animal Hope Shelter yang turut memantau pergerakan mafia perdagangan anjing untuk konsumsi menyatakan bahwa para pelaku kini semakin lihai dengan mengubah taktik penyelundupan mereka.