BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banjarnegara menggelar ramp check pada sejumlah angkutan umum di Terminal Induk Banjarnegara, sebagai bagian dari Operasi Zebra Candi 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan umum dalam kondisi laik jalan, demi menjamin keselamatan penumpang dan pengemudi.
Kasat Lantas Polres Banjarnegara, AKP Mohamad Bimo Seno menyampaikan, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kondisi fisik kendaraan, kelengkapan surat-surat, hingga memastikan kendaraan tersebut aman digunakan.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan yang tidak layak jalan, sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang,” ujar Bimo, Jumat (18/10/2024).
Beberapa aspek yang diperiksa meliputi dokumen kendaraan seperti SIM, STNK, kartu izin trayek, dan buku uji kendaraan.
BACA JUGA:Sejumlah Angkutan Penumpang di Banjarnegara Tidak Laik Jalan
BACA JUGA:Peremajaan Angkutan Banjarnegara Tetap Dilanjut
Selain itu, kondisi teknis kendaraan, seperti sistem pengereman, lampu, ban, kaca depan, dan sabuk pengaman juga tidak luput dari pemeriksaan.
Bahkan, kesehatan pengemudi juga dicek, termasuk tes tensi, cek urine, gula darah, dan pemberian vitamin.
“Hasil ramp check menunjukkan semua kendaraan masih laik jalan, dan kesehatan pengemudi juga normal. Kami berharap para pengemudi bus siap untuk berkendara dengan aman hingga ke tujuan,” tambahnya.
Operasi Zebra Candi 2024 berlangsung selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Oktober 2024, dengan tema ‘Melalui Operasi Zebra Candi 2024 kita tingkatkan kemampuan personel dalam rangka mendukung suksesnya pelantikan presiden/wakil presiden terpilih serta mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas demi terwujudnya Kamseltibcarlantas yang aman dan nyaman.’
“Operasi ini difokuskan pada upaya edukatif dan persuasif, didukung dengan penegakan hukum lalu lintas menggunakan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (Etle) dan patroli reguler, dengan tujuan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas,” katanya.
Sebanyak 69 personel dikerahkan dalam operasi ini, dengan sasaran utama berupa potensi gangguan yang dapat menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas. (jud)