Oleh: Hari Rudijanto I.W, ST, M.Kes., dan Tim PKM Poltekkes Kemenkes Semarang
Pada tanggal 29 Agustus 2024, Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, menjadi tuan rumah kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mendukung percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini merupakan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat Program Studi Sanitasi Program Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang yang diketuai oleh Bapak Hari Rudijanto I.W, ST, M.Kes. Acara tersebut dihadiri oleh 18 orang kader kesehatan (posyandu) dari Desa Kemutug Kidul, Tim Pengabdian Masyarakat dengan anggota Bapak Nur Hilal, SKM, M.Kes, sanitarian, ahli gizi dan promkes dari Puskesmas Baturaden 2 dan Tim Mahasiswa.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Kemutug Kidul, Bapak Kardi Daryatno, yang menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini dan berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Kemutug Kidul. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam upaya penurunan stunting dan mengajak seluruh masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Sebelum acara dimulai , dilaksanakan pre test bagi para peserta untuk menguji pengetahuan dalam memahami dan mengerti tentang apa itu stunting. Selanjutnya, sambutan dari pihak kampus diwakili oleh Bapak Hari Rudijanto I.W, ST, M.Kes yang dalam sambutannya, Pak HariRudi menyampaikan pentingnya peran civitas akademisi dalam mendukung program-program kesehatan masyarakat. Beliau juga menekankan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini merupakan bagian dari tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi Poltekkes Kemenkes Semarang dalam memberikan kontribusi nyata bagi Masyarakat dan desa Kemutug Kidul merupakan salah satu dari desa binaan Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang.
Kegiatan ini menghadirkan dr. Desi Yulyanti, Sp.A, seorang dokter spesialis anak dari RSUD Banyumas, sebagai pembicara utama. Dokter Desi Yulyanti. Sp.A menyampaikan materi yang komprehensif mengenai stunting, termasuk pengenalan stunting, dampak negatifnya terhadap pertumbuhan anak, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh keluarga.
Dokter Desi Yulyanti, Sp.A juga menjelaskan dampak negatif stunting terhadap perkembangan kognitif dan produktivitas anak di masa depan. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar yang rendah, prestasi akademik yang buruk, dan produktivitas kerja yang rendah saat dewasa.
Tidak hanya itu, dr. Desi Yulyanti, Sp.A juga menyampaikan materi mengenai 1000 HPK atau Hari Pertama Kelahiran, yang merupakan periode krusial dalam mencegah stunting. Beliau menekankan bahwa 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, adalah periode emas (golden age) yang menentukan kualitas kesehatan dan perkembangan anak di masa depan. Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang baik dan perawatan kesehatan yang optimal selama periode ini sangat penting, mengingat pencegahan stunting bukan hanya penting untuk kesehatan anak, tetapi juga untuk masa depan bangsa dan negara.
Selain itu, dr. Desi Yulyanti, Sp.A memberikan langkah-langkah pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh keluarga, seperti memenuhi kebutuhan gizi sejak saat hamil, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi, terus memantau tumbuh kembang anak, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Beliau juga menekankan pentingnya peran kader kesehatan (posyandu) dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada keluarga dalam upaya pencegahan stunting.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Desa Kemutug Kidul mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Dengan adanya pemberdayaan kader pembangunan masyarakat, diharapkan percepatan penurunan stunting di desa ini dapat tercapai dengan lebih efektif. Para kader Kesehatan (posyandu) yang hadir dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam mengedukasi dan mendampingi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.
Kegiatan ini ditutup dengan undian pembagian door prize bagi kader kesehatan (posyandu) yang beruntung yang mengikuti dari tahap awal sampai selesai dengan menandatangani daftar hadir.