Mereka dapat mengubah lebih dari 60% energi listrik dari baterai menjadi gerakan, sementara kendaraan berbahan bakar fosil hanya mengubah sekitar 20% energi dari bahan bakar.
- Biaya Operasional yang Lebih Rendah
Meskipun biaya pengisian lebih tinggi, mobil listrik memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional.
BACA JUGA:Mengenal NASCAR: Sejarah, Format, dan Keseruan Balapan Mobil Amerika
BACA JUGA:7 Mobil yang Memiliki Fitur Autopilot Selain Tesla
Biaya perawatan lebih sedikit, karena mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak.
- Insentif dan Subsidi
Banyak negara, termasuk Indonesia, menawarkan insentif dan subsidi untuk pemilik mobil listrik.
Ini bisa mencakup pengurangan pajak, insentif pembelian, dan akses ke jalur khusus. Ini bisa membantu mengurangi total biaya kepemilikan.
BACA JUGA:Ini Dia Mobil yang Digunakan IShowSpeed Saat Pecahkan Rekor Streaming di Indonesia
BACA JUGA:Deretan Mobil Mewah Milik Youtuber Terkenal IShowSpeed, Dari Lamborghini hingga Ferrari
Meskipun biaya pengisian baterai mobil listrik lebih tinggi dibandingkan dengan motor listrik, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat menilai biaya keseluruhan kepemilikan.
Dari efisiensi energi, biaya operasional yang lebih rendah, hingga insentif pemerintah, mobil listrik menawarkan banyak keuntungan.
Saat teknologi kendaraan listrik terus berkembang, biaya pengisian kemungkinan akan berkurang seiring dengan peningkatan infrastruktur pengisian dan pengembangan baterai yang lebih efisien. (dda)