Dalam sebuah mobil listrik, kapasitas baterai diukur dalam kilowatt-jam (kWh). Semakin besar kapasitasnya, semakin jauh jarak yang dapat ditempuh sebelum harus diisi ulang.
Misalnya, mobil dengan baterai 60 kWh bisa menempuh jarak hingga 300 km atau lebih, tergantung pada efisiensi kendaraan dan kondisi berkendara.
BACA JUGA:Ini Dia Persyaratan Mobil Untuk Daftar Driver Gocar
BACA JUGA:Review MG Comet EV: Mobil Listrik Rp90 Jutaan dengan Sistem Baterai Sewa
2. Motor Listrik
Motor listrik adalah komponen yang mengubah energi listrik dari baterai menjadi tenaga mekanik untuk menggerakkan roda.
Berbeda dengan mesin pembakaran dalam yang menggunakan bahan bakar, motor listrik menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dan lebih sedikit komponen bergerak sehingga mengurangi kebutuhan pemeliharaan.
Ada dua jenis utama motor listrik yang sering digunakan dalam mobil listrik: motor sinkron dan motor induksi.
Motor sinkron biasanya lebih efisien dan memiliki torsi lebih tinggi pada kecepatan rendah, sementara motor induksi lebih umum digunakan karena biaya produksi yang lebih rendah.
BACA JUGA:5 Mobil F1 Tercepat di Sepanjang Sejarah Balapan Formula 1
BACA JUGA:Prosedur Tune Up Mobil Untuk Meningkatkan Performa dan Umur Kendaraan
Pemilihan jenis motor dapat mempengaruhi performa, efisiensi, dan biaya keseluruhan kendaraan.
3. Inverter
Inverter berfungsi sebagai penghubung antara baterai dan motor listrik. Komponen ini mengubah arus DC (arus searah) yang disimpan dalam baterai menjadi arus AC (arus bolak-balik) yang diperlukan oleh motor listrik.
Tanpa inverter, motor listrik tidak akan dapat berfungsi.Selain itu, inverter juga memiliki peran dalam mengatur kecepatan dan torsi motor.
BACA JUGA:Waw! Inilah 6 Mobil yang Ada di Film Transformers One Terbaru yang Baru Saja Rilis