Tim Pengabdian pada Masyarakat Unsoed Berikan Pendampingan Pelari di Jawa Tengah

Kamis 12-09-2024,18:54 WIB
Reporter : LPPM Unsoed
Editor : Laily Media Yuliana

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Fenomena berkembangnya komunitas lari di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, telah menjadi salah satu tren gaya hidup sehat yang menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir.

Lari, sebagai olahraga sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, kini telah menjelma menjadi aktivitas populer yang diikuti berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang dewasa.

Kota-kota besar di Jawa Tengah seperti Semarang, Solo, dan Yogyakarta menjadi pusat pergerakan komunitas lari yang aktif dan semakin berkembang.

Komunitas lari di Jawa Tengah tidak hanya berfungsi sebagai kelompok olahraga, tetapi juga sebagai platform sosial yang menyatukan orang-orang dengan minat yang sama.

Banyak komunitas rutin mengadakan kegiatan bersama, seperti latihan mingguan atau acara lari santai (fun run), yang memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk berolahraga dan bersosialisasi.

Kebersamaan yang terjalin dalam komunitas ini sering kali menjadi faktor penting yang memotivasi anggotanya untuk tetap konsisten berlari, bahkan di tengah kesibukan sehari-hari.

Selain manfaat kesehatan, komunitas lari juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Berbagai event lari di Jawa Tengah, seperti Borobudur Marathon dan Semarang 10K, semakin populer dan diikuti oleh ribuan peserta, baik dari dalam maupun luar negeri.

Event-event ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan untuk memperkenalkan potensi wisata daerah, meningkatkan perekonomian lokal, dan menggalang aksi sosial, seperti kegiatan amal atau kampanye lingkungan.

Komunitas lari juga memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi. Di sisi sosial, anggota komunitas dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang teknik berlari yang benar, tips menjaga stamina, serta menghindari cedera.

Di sisi ekonomi, meningkatnya minat terhadap lari mendorong pertumbuhan bisnis perlengkapan olahraga dan jasa kebugaran. Namun, tantangan terbesar adalah menjaga agar minat masyarakat terhadap lari tetap konsisten.

Untuk itu, komunitas lari perlu terus berinovasi, menciptakan kegiatan yang menarik, dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempertahankan semangat anggotanya. Secara keseluruhan, komunitas lari di Jawa Tengah berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat dan memperkuat solidaritas antarwarga.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitasa Jenderal Soedirman yang diketua oleh Moh Nanang Himawan Kusuma, M.Sc., SportMed dengan anggota Arfin Deri Listiandi, S.Pd., M.Pd, dan Yudhi Teguh Pambudi, S.Pd., M.Or. yang merupakan dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi pelari di Jawa Tengah tentang Pendampingan Sistem Monitoring Indeks Kelelahan, Kebugaran dan Pemantauan Resiko Cedera. 

Peserta kegiatan harapannya mendapatkan pemahaman mengenai cara memantau tingkat kelelahan dan kebugaran melalui pendekatan ilmiah, sehingga pelari dapat menyesuaikan intensitas latihan secara optimal.

Peserta juga akan diajarkan bagaimana mengenali tanda-tanda awal cedera dan mempelajari strategi pencegahan yang efektif, sehingga aktivitas lari bisa dilakukan dengan aman dan berkelanjutan. Selain itu, pelatihan ini memperkenalkan teknologi monitoring kesehatan, memungkinkan peserta memantau kondisi tubuh secara mandiri.

Dengan pendampingan langsung dari ahli, peserta akan mendapatkan bimbingan personal yang sesuai dengan kondisi mereka, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas latihan dan mengurangi risiko cedera, sehingga hasil kebugaran yang dicapai lebih maksimal.

Kategori :