PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah selama beberapa hari ke depan.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, yang dipaparkan oleh Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho, Selasa (10/9/2024).
Menurut laporan BMKG, melalui kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho, menjelaskan, di Jawa Tengah, termasuk Banyumas, saat ini masih musim kemarau, namun akibat anomali gelombang atmosfer yang terjadi, menjadikan kondisi kemarau basah.
"Dinamika atmosfer di wilayah Jawa Tengah saat ini dipengaruhi oleh aktifnya gelombang atmosfer tipe Rossby Equatorial serta suhu muka air laut yang hangat di Laut Jawa bagian Selatan," jelasnya.
BACA JUGA:Modal Rp 7000, Pria Bejad Rudapaksa Gadis Berkebutuhan Khusus
Kondisi ini, ditambah dengan kelembapan udara yang tinggi, meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif yang memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang.
"Jadi kemarau basah ini diprediksi akan terjadi hingga Oktober atau November. Fenomena tersebut memperpanjang curah hujan di musim kemarau yang seharusnya lebih kering," kata Budi Nugroho.
BPBD Banyumas meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir.
BACA JUGA:Bantu Dekatkan Akses Keuangan bagi Warga, Ini Kisah Sukses AgenBRILink Mitra UMi Sunaie
"Warga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi, untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi, dan berkordinasi dengan personel BPBD di wilayah masing-masing," himbau Budi Nugroho. (dms)