BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Meski masih berada dalam musim kemarau, sebagian wilayah Banjarnegara bagian selatan masih terdampak kekeringan. Namun, sesuai prediksi dari BMKG, hujan lebat diperkirakan akan melanda beberapa wilayah di Banjarnegara pada bulan September ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan longsor agar lebih waspada.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo menjelaskan, hujan lebat yang terjadi saat musim kemarau bisa memicu tanah longsor.
Hal ini disebabkan oleh munculnya retakan tanah akibat kekeringan, yang kemudian menjadi sangat rentan ketika diguyur hujan deras dalam waktu lama.
BACA JUGA:KPU Banjarnegara: Dua Bakal Paslon Dinyatakan Sehat Usai Pemeriksaan Kesehatan
BACA JUGA:Kekeringan Mengancam Produksi Padi, 46 Hektare Sawah di Banjarnegara Terkena Dampak, 2 Hektare Puso
“Kondisi tanah yang kering dan retak selama musim kemarau bisa berpotensi longsor jika terkena hujan dengan intensitas tinggi. Ini perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar tebing atau lereng,” kata Andri pada Senin (9/9/2024).
Ia juga menyebutkan, hujan telah mengguyur beberapa wilayah Banjarnegara selama dua hari terakhir. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor, terutama di daerah yang sudah mengalami retakan tanah.
"Kemarin dan semalam hujan turun dengan intensitas cukup tinggi di beberapa wilayah. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama melakukan pengecekan di daerah-daerah yang rawan longsor," tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Banjarnegara telah berkoordinasi dengan para relawan dan komunitas pencegahan bencana, termasuk desa siaga di wilayah-wilayah rawan.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi akibat perubahan cuaca yang tak terduga. (jud)